Menu

Harga Minyak Stabil, Pasar Nantikan Data Manufaktur China

Pandawa

Harga minyak dunia bergerak tipis menjelang rilis data manufaktur China dan rencana pemotongan produksi oleh Rusia.

Seputarforex - Harga minyak bergerak dalam range terbatas pada perdagangan awal pekan (27/Februari). Minyak Brent melemah 0.04 persen pada kisaran $82.80 per barel, sementara minyak WTI (West Texas Intermediate) berada pada kisaran $76.39 per barel.

Fokus pasar minyak minggu ini sebagian besar tertuju pada data PMI Manufaktur China yang akan dirilis pada hari Rabu mendatang. Pada bulan Januari, aktivitas manufaktur China berekspansi dan mencapai level 50.1. Namun menurut konsensus ekonom, data manufaktur China untuk bulan Februari kemungkinan terkontraksi di bawah 50.0.

Pelaku pasar tidak ingin berspekulasi lebih jauh mengenai seperti apa rilis data manufaktur China nanti. Kondisi inilah yang mendasari harga minyak nyaris tidak bergerak pada perdagangan Asia hari ini. Bisa dikatakan, rilis data PMI Manufaktur China minggu ini akan memberikan petunjuk kepada investor mengenai seberapa jauh ekonomi China pulih di awal 2023.

Apabila sektor manufaktur China benar-benar kembali terperosok pada bulan Februari, maka hal ini akan menjadi katalis negatif yang akan pergerakan harga minyak dalam jangka pendek. Perlu diketahui, China merupakan konsumen minyak mentah terbesar di dunia sehingga memegang peranan penting terhadap harga minyak.

 

Rencana Rusia dan Suku Bunga The Fed

Terlepas dari data ekonomi China, harga minyak sejatinya masih ditopang oleh potensi pengurangan pasokan. Pasalnya, Rusia yang merupakan salah satu produsen minyak utama dunia belum lama ini mengumumkan akan memotong produksi lebih banyak pada bulan Maret. Langkah ini dilancarkan sebagai respon atas meningkatnya eskalasi konflik dengan pihak Barat.

Di saat yang sama, prospek kenaikan suku bunga The Fed berisiko membebani harga minyak dalam waktu dekat. Setelah sejumlah pendapat hawkish dari pejabat The Fed, rilis data ekonomi AS yang menandakan inflasi masih tinggi juga menguatkan urgensi kenaikan suku bunga lebih lanjut.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE