Menu

Harga Minyak Terangkat Tipis Jelang Libur Imlek

M Septian

Meski hanya bergerak tipis, harga minyak berjangka sedikit naik pada sesi perdagangan Asia hari Jumat (5/2). Likuiditas pasar Asia memudar jelang libur Tahun Baru Imlek di China. Sementara itu, Venezuela masih terus berusaha mempengaruhi para produsen lain untuk membatasi produksi.

Meski hanya bergerak tipis, harga minyak berjangka sedikit naik pada sesi perdagangan Asia hari Jumat (5/2). Likuiditas pasar Asia memudar jelang libur Tahun Baru Imlek di China. Sementara itu, Venezuela masih terus berusaha mempengaruhi para produsen lain untuk membatasi produksi.

Kontrak berjangka minyak Texas Light Sweet atau biasa disebut juga West Texas Intermedate (WTI) diperdagangkan mendatar pada kisaran 31.71 Dolar AS per barel atau menguat 0.58 persen dari penutupan sesi sehari yang lalu. Demikian halnya di bursa Intercontinental Exchange (ICE) London, minyak Brent North Sea juga stabil, hanya naik 0.43 persen di USD 34.53 per barel. Para trader energi berpendapat likuiditas trading sedang rendah jelang liburan di bursa China dalam memperingati Hari Raya Imlek.

Pekan ini, pasar minyak bergerak sangat volatil karena beberapa indikator bullish seperti anjloknya Dolar dan kemungkinan pembicaraan antara produsen minyak utama untuk menurunkan harga, yang bentrok dengan laporan bearish dari catatan persediaan minyak mentah AS, meningkatnya produksi Iran dan perlambatan lebih lanjut perekonomian global. Namun pada dasarnya, outlook pasar minyak cenderung tetap bearish, selama para produsen utama belum juga mencapai kesepakatan tentang output dan karena melambatnya ekonomi China yang kini telah meluas hampir ke seluruh dunia.

Kabar terbaru menyebutkan bahwa Menteri Perminyakan Venezuela, Eulogio Del Pino sedang berada dalam serangkaian kunjungan untuk menemui beberapa negara produsen minyak, sebagai upaya untuk menaikkan harga. Dikutip dari salah satu kantor berita Iran, Rabu lalu, Del Pino berkata enam negara produsen minyak, termasuk Iran, Irak, Rusia dan Oman mendukung diadakannya pertemuan. Namun sejauh ini, Saudi Arabia belum secara terbuka mendukung pertemuan tersebut.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE