Menu

Harga Minyak Terdongkrak API Namun Trader Masih Waspada

M Septian

Minyak terdongkrak ke atas Rabu ini setelah stok minyak AS yang dihitung hingga pekan lalu menurun. Bersamaan dengan berkurangnya produksi minyak AS akibat melimpahnya pasokan yang memangkas harga hingga lebih dari separuh sejak Juni 2014 silam.

Minyak terdongkrak ke atas Rabu ini setelah stok minyak AS yang dihitung hingga pekan lalu menurun. Bersamaan dengan berkurangnya produksi minyak AS akibat melimpahnya pasokan yang memangkas harga hingga lebih dari separuh sejak Juni 2014 silam.

Grup industri American Petroleum Institute (API) melaporkan cadangan minyak AS berkurang lagi 3.7 juta barel minggu lalu, jauh melebihi ekstimasi pengurangan 700,000 barel. Stok di titik pusat pengiriman Cushing, Oklahoma menurun hampir 500,000 barel. Laporan tersebut menyebabkan harga minyak WTI (West Texas Intermediate) meningkat 20 sen menuju 46.56 Dolar AS per barel dari penurunan harga minyak di sesi sebelumnya. Sementara kontrak berjangka minyak internasional Brent naik 11 sen ke USD 49.19 per barel.

Malam nanti Departemen Energi AS juga akan merilis data cadangan minyak dan produk olahannya. Pekan lalu, WTI melonjak hampir enam persen pada sesi perdagangan hari Rabu pasca laporan dari EIA yang menyatakan penurunan signifikan pada cadangan minyak AS. Hingga pekan yang berakhir 11 September, stok minyak di seluruh Amerika Serikat berkurang 2.1 juta menjadi 455.9 juta barel mendekati level tertingginya selama 80 tahun. Menurut prediksi Reuters yang dikutip dari Investing, pemerintah AS akan melaporkan turunnya cadangan minyak hingga 1 juta barel pada pekan sampai dengan 18 September.

Beberapa trader minyak memprediksi akan muncul tekanan penurunan selama perdagangan sesi Asia. Salah satu trader menyatakan, "Minyak seperti halnya komoditas lain yang sedang berada pada titik jenuhnya. Sebagian besar mengatakan setiap hari ada lebih dari 2.5 juta barel di bursa dan tiada satupun orang yang membutuhkannya." Tekanan bisa juga datang dari komoditas lain yang telah turun akibat peerlambatan ekonomi China.

Rilis indeks manufaktur PMI Caixin China bulan September turun ke angka 47.0 dari level 47.3 September lalu. PMI manufaktur China masih terus menunjukkan kontraksi sejak Maret 2015 silam. Kondisi tersebut akan mempengaruhi harga minyak global karena China merupakan salah satu importir minyak terbesar di dunia yang mencapai lebih dari 7 juta barel per hari.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE