Menu

Harga Minyak Tertekan Meski Data China Positif

Pandawa

Harga minyak melemah karena dibayangi oleh ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed dan prospek kenaikan pasokan minyak Irak.

Seputarforex - Harga minyak mentah dunia melemah pada perdagangan Asia hari Rabu (19/April) karena dibayangi oleh beberapa sentimen. Minyak Brent melemah 1.94 persen pada kisaran $84.64 per barel, sementara minyak WTI (West Texas Intermediate) turun 2.29 persen pada kisaran $80.75 per barel

Data fundamental China yang positif sempat menopang pergerakan harga minyak kemarin. GDP China kuartal I/2023 dan retail kompak melonjak di atas ekspektasi, sehingga menghidupkan prospek kenaikan permintaan dari konsumen energi terbesar di dunia tersebut.

Namun, euforia pasar tidak berlangsung lama karena dihambat oleh kekhawatiran pasar terhadap prospek kenaikan suku bunga The Fed. Probabilitas kenaikan 25 bps pada pertemuan FOMC bulan Mei mendatang kini sudah mencapai 85 persen, sehingga kurs Dolar menguat dan menekan sisi permintaan minyak. Selain itu, kenaikan suku bunga The Fed juga memicu sentimen risk-off akibat risiko resesi ekonomi.

"Langkah selanjutnya mungkin akan bergantung pada pertumbuhan global dan apakah Amerika Serikat dapat mengatasi badai di tengah kredit yang semakin ketat dan dapat membebani pertumbuhan di sisa tahun ini," kata Craig Erlam, analis OANDA dalam sebuah catatan.

Harga minyak juga ditekan kabar bahwa pemerintah Irak telah mencapai kesepakatan dengan pemerintah daerah Kurdistan (KRG) yang akan menghidupkan kembali produksi minyak di kawasan Irak Utara. Hal ini berpotensi meningkatkan output Irak secara signifikan dan menambah pasokan minyak dunia.

Terlepas dari beberapa sentimen yang mempengaruhi harga minyak, Dennis Kissler di BOK Financial menyakini jika reli harga minyak yang terjadi sejak OPEC memangkas output 1.6 juta bph memang membutuhkan koreksi. Apalagi, para pelaku pasar tengah menyesuaikan posisi kontrak minyak mereka.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE