Menu

Harga Minyak Terus Menanjak Akibat Badai Salju

M Septian

Hingga pembukaan sesi perdagangan hari Senin, harga minyak masih terus menanjak meneruskan penguatan harga sejak pekan lalu. Naiknya harga minyak dipengaruhi oleh aksi short-covering dan meningkatnya permintaan yang dipicu oleh cuaca dingin di bagian belahan bumi utara.

Hingga pembukaan sesi perdagangan hari Senin, harga minyak masih terus menanjak meneruskan penguatan harga sejak pekan lalu. Naiknya harga minyak dipengaruhi oleh aksi short-covering dan meningkatnya permintaan yang dipicu oleh cuaca dingin di bagian belahan bumi utara.

Jumat (22/1) silam, minyak berjangka telah menguat 10 persen dan merupakan rekor kenaikan harga harian tertinggi akibat langkah para trader yang bergegas menutup posisi short mereka. Hari ini (25/1), kontrak berjangka Brent pengiriman bulan Maret telah naik 0.12 persen ke 32.22 Dolar AS per barel, setelah sempat menyentuh USD 32.69. Demikian juga dengan minyak West Texas Intermediate (WTI) di bursa NYMEX yang telah naik 0.06 persen menuju USD 32.19 per barel.

"Perubahan sentimen investor merupakan faktor utama, dengan short position spekulatif pada WTI turun dari level historis tinggi pekan lalu," komentar ANZ Bank mengenai minyak WTI seperti dikutip dari CNBC. Akhir pekan lalu, Baker Hughes melaporkan bahwa jumlah sumur minyak di Amerika Serikat berkurang 5 menjadi 510 pada pekan hingga 15 Januari. Anjungan minyak yang beroperasi di AS telah menurun selama lima pekan berturut-turut, meskipun demikian produksi minyak mereka malah meningkat melebihi 9.2 juta barel per hari.

Badai salju yang terjadi di AS telah menambah permintaan minyak untuk penghangat ruangan dan membantu membawa harga minyak mentah naik. Hingga kini, kota Washington masih ditutup setelah terjadi badai yang menyebabkan penumpukan salju antara setengah meter hingga 1 meter. Sementara kota New York dan Philadelphia baru saja kembali beroperasi setelah di akhir pekan dilanda badai salju.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE