Menu

Harga Minyak WTI Merosot 5.1 Persen

N Sabila

Para spekulator yakin bahwa reli minyak akan melemah dengan laju yang tercepat dalam tiga tahun terakhir.

Para spekulator yakin bahwa reli minyak akan melemah dengan laju tercepat dalam tiga tahun terakhir, hanya beberapa saat sebelum harga minyak di pasar berjangka (futures) tumbang menuju ke pasar yang bearish (bear market).


Posisi net-long minyak WTI telah terkontraksi 28 persen dalam tujuh tahun yang berakhir pada tanggal 21 Juli, demikian data yang dilaporkan dari CFTC AS. Posisi long anjlok menju level rendah dua tahun sedangkan short holdings mendaki hingga 25 persen.

Harga minyak di perdagangan New York jeblok hingga lebih dari 20 persen dari level tinggi bulan Juni, cocok dengan definisi sebagian besar pelaku pasar tentang bear market. Output minyak AS berada di dekat posisi yang tertinggi dalam hampir empat dekade, sementara negara-negara anggota OPEC yang termasuk produsen minyak teraktif tetap menyuplai minyak dalam skala besar, sehingga oversuplai di pasar masih terus terjadi.

Penurunan harga minyak juga dipengaruhi oleh kemunduran secara luas yang dialami harga-harga komoditas global, yakni ke level rendah 13 tahun, karena terseret oleh lemahnya permintaan akibat melambannya pertumbuhan ekonomi China dan penguatan Dolar AS.

Jelang FOMC

Harga minyak mentah WTI merosot hingga 5.1 persen ke harga USD50.36 per barel di NYMEX, dalam periode yang dihitung oleh laporan CFTC. Harga minyak tergelincir ke dalam bear market dalam dua hari terakhir. Kontrak untuk bulan depan jeblok 26 sen ke angka $47.88 pada siang hari waktu Singapura di hari Senin (27/07) ini. Pekan ini, The Fed akan kembali melakukan rapat FOMC, dan para investor tengah menantikan petunjuk dari hasil rapat tersebut.

Menurut analisa dari Katherine Spector, Ahli Strategi Komoditas yang diwancarai oleh Bloomberg, suplai minyak masih menjadi masalah utama yang berpengaruh pada keseimbangan pasar. Sebelumnya, Spector mengatakan sempat memprediksi bahwa keseimbangan suplai minyak global akan membaik dalam kuartal kedua tahun ini dan tahun 2016, namun nampaknya hal itu belum akan terjadi dalam waktu dekat.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE