Menu

Harga Penawaran Properti Di London Melorot Akibat Menguatnya Sterling

SFN

Rightmove Plc mengatakan pada Bloomberg bahwa harga penawaran properti di London anjlok pada bulan Juli ini akibat meningkatnya jumlah penjualan rumah, sehingga para penjual melunakkan pasar. Operator website properti tersebut mencatat bahwa harga rumah di Ibukota Inggris menurun 0.4 persen dari harga pada bulan Juni.

Rightmove Plc melaporkan bahwa harga penawaran properti di London anjlok pada bulan Juli ini akibat meningkatnya jumlah rumah yang dijual, sehingga para penjual melunakkan pasar. Agen properti online tersebut mencatat bahwa harga rumah di Ibukota Inggris menurun 0.4 persen dari harga pada bulan Juni, yaitu di $587,174 Poundsterling ($1 juta). Sedangkan, untuk harga rumah di wilayah England dan Wales turun 0.8 persen, penurunan yang pertama sejak bulan Desember tahun lalu.


Laporan tersebut seolah mengindikasikan bahwa pasar properti Inggris tengah kehilangan greget, terutama setelah Bank Sentral Inggris menyatakan sedang menghadapi risiko yang sangat besar dalam hal pemulihan ekonomi. Para pejabat di bidang stabilitas finansial Inggris telah memangkas rasio loan-to-income bulan lalu demi mengantisipasi pergolakan harga yang dapat berujung pada penumpukan utang.

Menurut Miles Shipside, Direktur Rightmove, dalam wawancaranya dengan Bloomberg, "Penurunan itu merupakan pertanda bahwa sebagian penjual menawarkan harga yang lebih rendah daripada permintaan pembeli dan peminjam agar (harga) lebih terjangkau". Shipside mengatakan bahwa pasar saat ini masih membandingkan antara kondisi tahun ini dengan tahun lalu, bagaimana pertumbuhan ekonomi dan tenaga kerja, serta bagaimana ketersediaan hipotik.

Menguatnya Poundsterling

Rightmove mengatakan bahwa menguatnya Poundsterling diperkiraan juga menjadi penghalang untuk mendapatkan investor dari mancanegara karena akan sulit untuk membuat harga aset mereka menjadi lebih mahal. Mata uang Inggris mencapai harga 1.7192 Dolar AS pada tanggal 15 Juli, nilai tukar yang tertinggi sejak bulan Oktober tahun 2008.

Hal itu menguatkan pendapat ekonom dari Deutsche Bank AG, George Buckley, yang mengatakan bahwa perolehan Sterling bersamaan dengan melemahnya perekonomian Global. Selain itu, penarikan stimulus dari BOE juga melemahkan permintaan rumah di London.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE