Menu

Harga Semakin Terpuruk Setelah Laporan Produksi Minyak OPEC

M Septian

Harga minyak semakin terpuruk pada hari Jumat (11/12) akibat output minyak di Tumur Tengah terus meningkat meski telah terjadi kebanjiran pasokan. Produksi OPEC bulan lalu dilaporkan meroket.

Harga minyak semakin terpuruk pada hari Jumat (11/12) akibat output minyak di Tumur Tengah terus meningkat meski telah terjadi kebanjiran pasokan. Produksi OPEC bulan lalu dilaporkan meroket.

Minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan turun 0.76 persen menuju 36.49 Dolar AS per barel. Sangat tipis di atas level terendah 2009 lalu pada 36.38. Kontrak WTI telah kehilangan 13 persen nilai jualnya sejak awal bulan ini. Sementara Brent di bursa Intercontinental Exchange (ICE) London juga menyusut 0.69 persen ke USD 39.44 per barel. Pelemahan tersebut adalah hasil dari membanjirnya pasokan akibat pengeboran besar-besaran yang terjadi dan para analis memperkirakan hal ini terjadi hingga awal 2016 nanti.

Melonjaknya output Irak telah menjadi penyumbang besar bagi kelebihan pasokan. Produksi minyak negara tersebut telah meningkat dua kali lipat selama satu dekade terakhir menjadi sekitar 4.3 juta barel per hari, sangat lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan minyak India. "Kekhawatiran pada peningkatan pasokan semakin intensif setelah data dari OPEC yang menunjukkan peningkatan," kata ANZ Bank seperti dilansir dari CNBC.

Bulan lalu, OPEC memompa 31.695 juta barel minyak per hari, meningkat 230,000 dari produksi bulan Oktober. Output harian OPEC telah melampaui pagu produksinya dari 30 juta barel per hari, meningkat sekitar 1 juta barel di tahun ini. Kartel minyak terbesar di dunia ini memicu penurunan harga minyak berkepanjangan dengan mengabaikan permintaan untuk memangkas produksi atas upaya mereka dalam rangka mempertahankan pangsa pasar.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE