Menu

Hubungan Saudi-Iran Memburuk, Minyak Terangkat

M Septian

Harga minyak mulai terangkat pada awal sesi Asia hari Jumat (8/1), di saat hubungan antara Saudi Arabia dan Iran semakin memburuk. Namun gejolak di pasar finansial China semakin mengguncang para investor.

Harga minyak mulai terangkat pada awal sesi Asia hari Jumat (8/1), di saat hubungan antara Saudi Arabia dan Iran semakin memburuk. Namun gejolak di pasar finansial China semakin mengguncang para investor.

Saat berita ini ditulis, minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) telah menguat 2.01 persen menuju 33.94 Dolar AS per barel, setelah sempat menyentuh level terendah sejak akhir 2003 pada USD 32.10 pada sesi perdagangan sehari yang lalu (7/1). Di bursa Intercontinental Exchange (ICE) London, Brent juga ikut naik ke USD 34.44 per barel atau meningkat 2.04 persen. Kemarin Brent ditutup menyusut 48 sen pada USD 33.75.

Hari Kamis, Tehran mengumumkan untuk memutus semua jalinan dagang terhadap Riyadh, dengan melarang semua impor dari Saudi Arabia yang menandakan relasi antara kedua negara semakin memburuk. Iran juga menuduh jet Saudi telah menyerang kedutaan besarnya di Sanaa, ibukota Yaman. Namun demikian, warga dan saksi mata di Sanaa mengatakan tidak ada kerusakan pada gedung kedutaan di distrik Hadda tersebut.

"Harga minyak masih mendapat tekanan di tengah kekhawatiran mengenai perekonomian China dan depresiasi Yuan," menurut catatan ANZ Bank dikutip dari CNBC. Saham-saham di bursa utama global jatuh selama enam hari berturut-turut hingga hari Kamis, karena para investor cemas pada keadaan ekonomi China dan kemampuan mereka untuk menstabilkan pasar sahamnya. China merupakan negara konsumen minyak mentah terbesar kedua di dunia, dikhawatirkan permintaan minyak dari negara tersebut akan berkurang.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE