Menu

ICBP: Tingkatkan Likuiditas Dengan Pecah Nilai Saham

Utari

Salah satu emiten retail PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) akan melakukan pecah nilai saham (stock split) dengan rasio 1:2. Perdagangan saham dengan nominal saham di pasar rencananya akan berakhir pada pekan depan yaitu tanggal 26 Juli 2016

Salah satu emiten retail PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) akan melakukan pecah nilai saham (stock split) untuk tingkatkan likuiditas sahamnya dengan rasio 1:2. Setelah stock split nanti, nilai nominal saham emiten berkode ICBP tersebut akan menurun menjadi Rp 50 dari sebelumnya Rp 100 per saham.

 

Perdagangan saham dengan nominal saham di pasar rencananya akan berakhir pada pekan depan yaitu pada tanggal 26 Juli 2016 dan pada tanggal 27 Juli akan diberlakukan nilai nominal harga saham baru di pasar biasa dan pasar negosiasi.

Sementara itu, pada tanggal 29 Juli mendatang, adapun agenda untuk menyelesaikan transaksi perdagangan saham dengan nominal saham lama serta agenta untuk menentukan pemegang saham yang berhak untuk hasil pemecahan saham.

Tujuan Perseroan Melakukan Stock Split

Tujuan utama PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk untuk memecah nilai saham (stock split) adalah untuk menjadikan harga saham ICBP agar lebih likuid lagi dan tidak ada indikasi lain. Kini, sekitar 80.53 persen saham ICBP adalah milik induk usahanya yaitu PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) sedangkan sekitar dibawah lima persen yaitu senilai Rp 1.13 miliar saham adalah saham publik.

Pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Selasa kemarin (18/07), harga saham ICBP ditutup dengan harga Rp 16,925, jadi, nantinya setelah stock split saham, harga baru saham ICBP tersebut akan dipatok dengan kisaran level harga di Rp 8,462.

Disamping itu, harga saham emiten ICBP sudah mengalami peningkatan harga hingga mencapai 26.6 persen dan harga saham induk perusahaan tersebut yaitu emiten berkode INDF mampu merangkak naik hingga 40 persen. Kenaikan harga saham tersebut dinilai luar biasa karena mampu naik melebihi peningkatan indeks konsumer yang hanya tumbuh sebesar 13.95 persen.


Berita Saham Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE