Menu

IEA: Permintaan Minyak Meningkat Tajam Dalam Lima Tahun Terakhir

M Septian

Permintaan minyak mentah meningkat sangat cepat dalam lima tahun belakangan, didorong oleh penurunan harga ke bawah 50 Dolar AS per barel. Hal ini bisa meningkatkan perkiraan pertumbuhan konsumsi untuk komoditas.

Permintaan minyak mentah meningkat sangat cepat dalam lima tahun belakangan, didorong oleh penurunan harga ke bawah 50 Dolar AS per barel. Hal ini bisa meningkatkan perkiraan pertumbuhan konsumsi untuk komoditas.

Namun jika melihat strategi Organisasi Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) untuk mempertahankan pangsa pasarnya, International Energy Agency (IEA) menyatakan bahwa rendahnya harga minyak dunia baru akan mampu menghadang produksi pada tahun depan.

Melihat lebih lanjut pada laporan bulanannya, IEA memprediksi permintaan minyak global akan bertumbuh 1.6 juta barel per hari pada tahun ini (merevisi laporan sebelumnya yang hanya 200,000 barel perhari) dan kemungkinan akan menjadi 1.4 juta barel/hari di tahun depan. Organisasi tersebut juga menyatakan bahwa konsumen merespon untuk menurunkan harga minyak mentah ketika prospek makro-ekonomi lebih bagus dari yang diprediksi.

"Harga minyak mentah terjun dibawah USD50 per barel dari sebelumnya yang mencapai tiga digit harga setahun yang lalu saat permintaan lebih banyak daripada pasokan yang ada," kata IEA. "Dengan background tersebut, para partisipan industri minyak dunia memberikan istilah baru 'lebih rendah lebih lama' (lower for longer)."

Kabar ini berhembus setelah OPEC memperbarui outlook konsumsi minyak tahun 2015 dalam laporan yang dirilisnya hari Selasa lalu. Permintaan minyak global diprediksi akan bertumbuh sebesar 1.38 barel per hari tahun ini, lebih tinggi 90,000 barel/hari dari prediksi sebelumnya. OPEC berjanji menjaga produksi minyaknya terus meningkat walaupun harga minyak saat ini rendah, dalam rangka menghambat pertumbuhan rival produksinya -yang nota bene adalah US light oil.

Pasokan minyak dari negara di luar OPEC diharapkan menurun, namun malah tidak terjadi. Menurut IEA, produksi minyak dari negara non-OPEC diperkirakan akan melambat dari 2.4 juta barel per hari (sesuai data 2014) menjadi 1.1 juta barel pada tahun ini. Namun itu akan mulai berkurang tajam menjadi 200,000 barel pada 2016, utamanya dari Rusia.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE