IMF Tak Bersedia Kucurkan Pinjaman Pada Negara Yang Gagal Bayar Tepat Waktu, EUR/USD Melandai |
Euro melandai di Selasa (07/07) hari ini dengan drama utang Yunani yang belum mencapai "episode" akhir. Ketua IMF, Christine Lagarde, melalui juru bicara IMF, mengeluarkan kebijakan larangan untuk memberikan pinjaman pada negara-negara yang tidak mampu melunasi utang tepat waktu.
Euro melandai di Selasa (07/07) hari ini dengan drama utang Yunani yang belum mencapai "episode" akhir. Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras, mendapat kabar yang kurang menyenangkan. Ketua IMF, Christine Lagarde, melalui juru bicara IMF, mengeluarkan kebijakan larangan untuk memberikan pinjaman pada negara-negara yang tidak mampu melunasi utang tepat waktu.
Lagarde pun sudah berbicara kepada Tsipras melalui telepon dan mengatakan bahwa pembicaraan yang lebih teknis akan dibacarakan lebih lanjut dengan para staf IMF.
"Direktur Manager (Lagarde) sudah menjelaskan ketidaksanggupan IMF untuk mengucurkan dana, (karena) ada kebijakan mengenai tunggakan (arrears), tetapi (IMF) menawarkan untuk menyediakan bantuan teknis sebagaimana diminta oleh otoritas Yunani," tutur juru bicara IMF tersebut. Diketahui bahwa Yunani tidak mampu melunasi pembayaran utang yang jatuh tempo pada tanggal 30 Juni lalu.
Varoufakis Digantikan Euclid Tsakalotos
Di samping itu, Presiden AS Barrack Obama dan Sekretaris Keuangan, Jack Lew, pada hari Senin kemarin beripidato di hadapan para pejabat Uni Eropa. Lew mengatakan pada Tsipras dan Menkeu Yunani baru yang ditunjuk untuk menggantikan Yanis Varoufakis, Euclid Tsakalotos, bahwa sangat penting untuk memperhatikan outcome yang konstruktif dalam bekerja mengurus perekonomian. Menurut Lew saat membacakan teks pidatonya, hal itu memang akan sulit bagi Yunani, tetapi memang dibutuhkan demi melaksanakan reformasi fiskal dan struktural, mengembalikan pertumbuhan, dan mencapai debt yang berkelanjutan dalam Zona Euro.
EUR/USD diperdagangkan di kisaran 0.07 persen ke harga 1.1048 di pagi ini. Malam tadi, Dolar AS sempat memangkas perolehan terhadap mata uang-mata uang mayor yang telah dikumpulkan kemarin, setelah adanya laporan dari Markit tentang PMI Jasa AS final yang menduduki level 54.8 dari ekspektasi 54.9 pada bulan Juni.