Menu

Import Price AS Naik 5 Bulan Beruntun, Greenback Menguat

Pandawa

Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Departemen terkait menunjukan Import price AS selama April mencatatkan kenaikan 0.5 persen, setelah naik 0.1 persen pada periode sebelumnya.

Departemen Ketenagakerjaan AS pada hari Rabu (10/5) kembali merilis data Import Price untuk bulan April yang tumbuh melewati ekspektasi, mencatat kenaikan 5 bulan beruntun. Semakin mahalnya harga produk barang impor yang masuk ke pasar AS, salah satunya disebabkan oleh faktor naiknya harga minyak yang diimpor AS.

 

Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Departemen terkait menunjukan Import Price AS selama April mencatatkan kenaikan 0.5 persen, setelah naik 0.1 persen pada periode sebelumnya. Sementara itu forecast ekonom sebelumnya memprediksi Harga Impor akan naik 0.2 persen di bulan April.

Trend Harga Import yang terus naik bisa mendorong nilai Inflasi dan hal tersebut bisa semakin memantapkan petinggi Bank Sentral untuk kembali melakukan Rate Hike. Dalam periode 12 bulan terakhir hingga April, telah terjadi kenaikan barang Impor sebesar 4.1 persen. Sedangkan penghitungan basis tahunan yang berakhir hingga bulan Februari, trend Import Price melonjak 4.7 persen, tertinggi dalam kurun 5 tahun terakhir.

Kenaikan Harga Import sebesar 0.5 persen pada bulan April tersebut berasal dari kenaikan harga minyak mentah impor sebesar 1.6 persen, harga impor barang barang kapital naik 0.1 persen, harga impor barang barang kebutuhan konsumen diluar otomotif juga mencatatkan kenaikan 0.1 persen dan harga impor bahan pangan naik 0.3 persen selama periode April.

Pasca rilis data Import Price AS, pada pukul 20:41 WIB Greenback terpantau bergerak menguat versus Euro dan Sterling . Dollar sedikit melemah terhadap Franc Swiss dan Yen, namun tetap berada di posisi tinggi pada trend jangka menengah.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE