Menu

Indeks Dolar AS Berkonsolidasi Menjelang Rilis Laporan JOLTS

A Muttaqiena

Minimnya berita penggerak sentimen pasar boleh jadi menyebabkan rendahnya kisaran pergerakan indeks Dolar AS hari ini.

Indeks Dolar AS (DXY) terkoreksi sebesar 0.1 persen di sekitar level 96.62 pada awal sesi Eropa hari Jumat ini (15/Maret), tetapi belum keluar dari range yang tercipta pada hari Kamis. Minimnya penggerak sentimen pasar boleh jadi menyebabkan rendahnya volatilitas pasangan-pasangan mata uang mayor utama menjelang rilis laporan Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) nanti malam. EUR/USD hanya naik 0.12 persen ke level 1.1318 dalam perdagangan intraday. USD/JPY sempat volatile sehubungan dengan jadwal pengumuman kebijakan BoJ, tetapi kemudian kembali mendekati harga pembukaan pada kisaran 111.70.

Dua perkembangan isu geopolitik mengepalai berita media AS hari ini. Akan tetapi, keduanya cenderung tak berdampak tinggi.

Pertama, parlemen AS meloloskan resolusi untuk memblokir keputusan sepihak Presiden AS Donald Trump, yang mendeklarasikan kondisi darurat nasional demi mendapatkan anggaran pembangunan bagi tembok perbatasan AS-Meksiko. Hal ini memercikkan ketegangan kembali antara parlemen AS dan Trump, karena sang presiden langsung menyatakan akan memveto resolusi tersebut.

Kedua, salah satu pejabat tinggi Korea Utara mengungkapkan bahwa negaranya tengah mempertimbangkan untuk menghentikan perundingan mengenai denuklirisasi dengan AS. Kim Jong-Un disebut-sebut akan menyampaikan pengumuman lebih lanjut mengenai hal itu dalam waktu dekat.

Walaupun belum berpengaruh besar terhadap sentimen pasar, pelaku pasar akan terus memantau perkembangan isu-isu geopolitik tersebut, di samping proses perundingan perdagangan AS-China yang masih berlanjut hingga kini. Rilis sejumlah data ekonomi makro asal Amerika Serikat juga dapat menjadi penggerak Greenback ke depan; diantaranya rilis data JOLTS Job Openings, indeks sentimen konsumen UoM, produksi industri dan manufaktur, serta indeks manufaktur NY Empire State.

JOLTS merupakan survei yang disusun oleh US Bureau of Labor Statistics untuk mengukur perkembangan lowongan kerja di Amerika Serikat, dan dikenal sebagai salah satu data berdampak tinggi terhadap USD. Komponen Job Openings dalam survei ini merujuk pada semua posisi kerja yang masih lowong pada hari kerja terakhir dalam satu bulan tertentu. Rilis JOLTS Job Openings diperkirakan turun tipis dari 7.335 Juta lowongan menjadi 7.310 Juta lowongan pada bulan Januari 2019. Angka yang melampaui ekspektasi bisa jadi pendorong bullish bagi USD.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE