Menu

Indeks Dolar AS Stabil Meski PMI ISM Manufaktur Masih Kontraksi

Nadia Sabila

PMI ISM Manufaktur AS yang mengecewakan tak begitu melemahkan Indeks Dolar. Pasar masih fokus pada serangan AS kepada Iran.

Seputarforex.com - Indeks Dolar AS (DXY) terbilang masih cukup kokoh walaupun data ISM Manufaktur AS dilaporkan masih berkutat di zona kontraksi. Kabar tewasnya Jenderal Iran akibat serangan udara AS, menjadi trending topic yang melonjakkan mata uang-mata uang safe haven pada Jumat (03/Januari) ini.

Indeks Dolar diperdagangkan di kisaran 96.8, naik tipis 0.04 persen dari level tinggi yang terbentuk pada tanggal 01 Januari. Sementara itu, Dolar AS juga lebih unggul terhadap Euro. EUR/USD sempat turun hampir 0.40 persen dan saat ini diperdagangkan di 1.1164.

 

PMI ISM Manufaktur AS Masih Kontraksi

Dalam enam bulan terakhir, aktivitas manufaktur AS belum juga berhasil kembali ke atas level 50. ISM justru melaporkan bahwa PMI Manufaktur AS di bulan Desember 2019 jatuh dari 48.1 ke level 47.2. Perolehan itu meleset dari ekspektasi kenaikan ke 49. Pesanan baru, produksi, ketenagakerjaan, dan order ekspor baru dalam sektor manufaktur AS masing-masing berkontribusi dalam penurunan indeks akhir tahun lalu, dan berujung pada tertekannya kenaikan harga.

"Perdagangan global masih menjadi isu lintas industri yang paling signifikan. tetapi sebetulnya masih ada sinyal-sinyal bahwa beberapa sektor industri akan meningkat sebagai hasil perjanjian perdagangan Fase Satu antara Amerika Serikat dengan China," komentar Timothy Fiore, Ketua lembaga survei ISM.

 

Pasar Akan Wait And See

Serangan AS kepada Iran di Baghdad hari ini mengguncang pasar dan dikhawatirkan akan memicu perang dunia ketiga. Yield obligasi AS bertenor 10-tahun anjlok ke level rendah tiga pekan di 1.814%, meski sempat singgah ke level tinggi 1.946% sehari sebelumnya.

Jeremy Stretch, analis mata uang dari CIBC, mengatakan bahwa penurunan yield obligasi AS menunjukkan sebuah reversal dari optimisme yang terbentuk Kamis lalu (02/Januari). Stretch menambahkan bahwa para pelaku pasar saat ini sedang mengkalkulasi risiko pembalasan dari sisi Iran.

"Kita masih menunggu dan menyaksikan apakah akan ada reaksi yang dinamis, yang ditunjukkan oleh headline-headline (berita)," kata Stretch.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE