Menu

Indeks Dolar Melompat Terdorong Profit Taking Akhir Bulan

Nadia Sabila

Profit taking dan serangkaian data ekonomi AS yang solid menjadi pijakan Indeks Dolar AS malam ini. Namun secara umum, Dolar AS masih beragam versus rival mayornya.

Seputarforex - Indeks Dolar AS (DXY) melonjak 0.72 persen ke 91.29 di sesi perdagangan Jumat (30/April) malam, sehubungan dengan aksi profit-taking para investor dan rilis data ekonomi AS yang positif.

Para analis mengatakan, profit-taking di akhir bulan terhadap short-positions Dolar AS menyebabkan lonjakan yang cukup signifikan malam ini. "Profit-taking akhir bulan jelas memberikan sandaran bagi Dolar AS hari ini, untuk mengakhiri bulan April yang sangat sulit bagi mata uang tersebut," kata Alexandre Dolci, analis FX dari BBVA.

Dolci memperkirakan jika trend penurunan Dolar mungkin tak akan bertambah pada bulan Mei mendatang. Pasalnya, koreksi Dolar AS di bulan April terlalu jauh dan terlalu cepat. Kendati demikian, ia masih mempertahankan bias bearish bagi Dolar AS dalam jangka panjang.

Serangkaian data ekonomi AS yang dirilis sejak kemarin hingga malam ini terbilang solid. Data GDP AS kuartal pertama berakselerasi lebih tinggi daripada ekspektasi dan kuartal sebelumnya. Sementara itu, indeks Sentimen Konsumen UoM final naik dari estimasi 86.5 menjadi 88.3. Hasil ini memperkuat sinyal bahwa minat belanja masyarakat AS masih akan menguat dalam beberapa bulan ke depan.

 

Dolar AS Mixed Terhadap Rival-Rival Mayornya

Meski Indeks Dolar menguat, pergerakan Dolar AS terhadap mata uang mayor lain terbilang beragam. Kenaikan Dolar AS tampak mencolok versus Euro, mengingat Eropa belum dapat mendekati pemulihan ekonomi AS. Dari segi vaksinasi, pengelolaan pandemi, dan pemulihan ekonomi secara berkelanjutan, Zona Euro masih jauh tertinggal dari AS. EUR/USD pun anjlok 0.80 persen ke 1.2024 yang merupakan level terendah satu pekan.

Namun jika dibandingkan dengan Dolar Kanada, kenaikan Dolar AS tampak tipis saja. USD/CAD hanya menguat 0.05 persen ke 1.2284, masih di kisaran rendah dua tahun. Hal itu dilatarbelakangi oleh divergensi kebijakan moneter The Fed dan Bank of Canada (BoC).

Berdasarkan pengumuman FOMC Kamis kemarin, The Fed masih menunjukkan sentimen dovish meski mengakui bahwa ekonomi AS pulih cukup pesat dari krisis pandemi. Sebaliknya, BoC bersikap lebih hawkish dan telah memulai tapering dengan memangkas pembelian obligasi.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE