Menu

Indeks Kepercayaan Konsumen CB Jatuh, Dolar AS Bearish

Nadia Sabila

Dolar AS melemah merespon penurunan indeks kepercayaan konsumen versi CB. Selain itu, antisipasi menjelang rapat kebijakan The Fed dan ECB juga menjadi katalis.

Seputarforex.com - Indeks Kepercayaan Konsumen yang dirilis CB (The Conference Board) jatuh dari 118.8 ke 86.9 pada bulan April 2020. Data tersebut lebih rendah daripada ekspektasi penurunan ke 88.3, dan menjadi yang terburuk dalam 6 tahun terakhir.

Menurut Direktur The Conference Board, terdapat penurunan hingga 90 poin dalam present situation index yang merupakan rekor penurunan terbesar. Hal itu merefleksikan kontraksi tajam dalam aktivitas ekonomi dan lonjakan besar pada klaim pengangguran akibat krisis Corona.

 

Dolar AS Melemah, Kebijakan Bank Sentral Dinanti

Data tersebut menambah tekanan bagi Dolar AS yang sudah bearish sejak sesi perdagangan Selasa sore. Saat berita ini ditulis pada hari Rabu (29/April) dini hari, Indeks Dolar AS (DXY) diperdagangkan di 99.99, turun hampir setengah persen dari level pembukaan awal pekan ini. Sementara itu, EUR/USD diperdagangkan di 1.0820. Meski sedikit tergelincir, level tersebut cukup stabil bertahan di dekat level tinggi awal pekan.

Volume perdagangan di pasar forex terpantau tipis, karena para investor menantikan hasil rapat kebijakan The Fed dan European Central Bank (ECB) pekan ini. Mereka mengharapkan petunjuk mengenai langkah selanjutnya yang akan diimplementasikan bank sentral dalam menanggulangi krisis akibat pandemi Corona.

Sebelumnya, kedua bank sentral tersebut diketahui telah menggelontorkan stimulus ekonomi dalam jumlah besar. The Fed khususnya, telah memotong suku bunga, melanjutkan pembelian obligasi, dan mem-backstop pasar kredit.

Mark McCromick, analis forex TD Securities Tokyo, berkomentar bahwa sehubungan dengan rapat bank-bank sentral tersebut, cukup sulit untuk membaca pergerakan pasar dalam beberapa hari ke depan. Di samping itu, rebalancing akhir bulan ini akan negatif Dolar AS, yang diperkirakan melemah terhadap Euro, Sterling, Yen, dan Aussie.

"Kita tidak bisa menarik terlalu banyak kesimpulan mengenai posisi pasar mata uang dalam beberapa sesi perdagangan ke depan, mengingat campur-aduknya kebijakan (moneter) dan penggerak-penggerak teknikal," kata McCormick.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE