Menu

Industri Manufaktur AS Kembali Menggeliat, Euro Makin Tenggelam

Kukuh Raharjo

Tidak disangka, muncul sekilat harapan untuk industri manufaktur ditengah merosotnya kinerja industri-industri di AS. Walaupun tak terlalu signifikan, namun cukup membawa angin segar. Di sisi lain, Euro belum juga mampu berdiri tegak setelah sekian waktu tertekan.

Tidak disangka muncul sekilat harapan untuk industri manufaktur di tengah merosotnya kinerja industri-industri di AS. Walaupun tak terlalu signifikan, namun cukup membawa angin segar. DI sisi lain, Euro belum juga mampu berdiri tegak setelah sekian waktu tertekan.


Masih Bertenaga

Seperti pola yang terjadi selama ini, dua lembaga survei independen Markit dan ISM, kembali meluncurkan hasil survei sektor manufaktur. Keduanya memuat penilaian para Purchasing Manager di industri manufaktur terhadap kondisi tenaga kerja, produksi, pesanan, harga, pengiriman dari pemasok dan persediaan di gudang. Pada periode Februari kemarin, kinerja sektor ini terpantau mengalami peningkatan. Pada bulan sebelumnya, indeks hasil survei PMI Manufaktur ISM berada dalam rentang 48.2 sampai dengan 51.0. Sekarang indeks tersebut terkerek ke atas dan bertengger di sekitaran 49.5 hingga 51.3. Walaupun tak terlalu istimewa, namun sudah cukup mengipasi harapan para ekonom.

Di tengah situasi sulit yang masih melanda banyak sektor di dalam dan luar negeri, jelas prestasi tersebut bagai oase ditengah padang gurun. Jika dibandingkan dengan sektor-sektor lain bukan menjadi yang utama dan terpenting dalam perekonomian AS, sektor manufaktur masih menjadi gantungan hidup tak kurang dari sembilan jutaan tenaga kerja. Nah, jadi dapat dibayangkan jika sektor ini terus-menerus merosot, bagaimana nasib sektor tenaga kerja yang harus menerima tambahan beban pengangguran sembilan jutaan orang?

Masih berkaca pada bulan-bulan sebelumnya, tidak hanya sektor manufaktur yang menderita akibat apresiasi mata uang Dolar AS terhadap kebanyakan mata uang di dunia. Pertambangan pun masih juga tak mampu keluar dari kubangan kemerosotan harga minyak. Belum lagi gejolak di sektor keuangan terutama pada pasar saham, cukup memberi tambahan beban bagi berjalannya roda industri di sektor manufaktur ini.


Masih Berat

Semakin hari makin bertambah banyak timbunan tekanan bagi mata uang utama Eropa ini. Mencuatnya kembali isu Inggris yang akan keluar dari keanggotaan Uni Eropa membuat performa fundamental mereka tak juga kunjung jadi daya tarik bagi para investor. Pada awal jam pasar hari ini, Euro dibuka pada level 1.0872 terhadap Greenback. Efek tekanan dari Greenback pada periode sebelumnya ternyata masih cukup kuat untuk menghalau Euro semakin jauh dari level psikologis 1.0900. Pada pantauan setelah rilis berita manufaktur malam ini, Euro masih terombang-ambing di sekitaran 1.0845 an.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE