Menu

Inflasi AS Juni Melambat Di Tengah Buruknya Retail Sales

Pandawa

Hal ini menggarisbawahi kondisi trend inflasi yang mengalami kemunduran dalam beberapa bulan terakhir, setelah rilis data PPI kemarin menunjukkan perlambatan.

Departemen Tenaga Kerja AS kembali merilis data Inflasi Konsumen (CPI) yang berada di bawah ekspektasi. Hal ini menggarisbawahi kondisi trend inflasi yang mengalami kemunduran dalam beberapa bulan terakhir, setelah rilis data PPI kemarin menunjukkan perlambatan.

Department of Labor pada hari Jumat (14/7) melaporkan, inflasi AS selama bulan Juni tidak berubah (0% MoM), setelah pada periode Mei menunjukan penurunan -0.1 persen, dan lebih buruk dibandingkan forecast ekonom yang memperkirakan kenaikan 0.1 persen. Hal itu mengindikasikan bahwa trend inflasi membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa mencapai target Fed.

Bila mengacu pada data 12 bulan terakhir, inflasi AS telah tumbuh 1.6 persen YoY (forecast 1.7 persen). Ini merupakan kenaikan terkecil sejak Oktober 2016, setelah sempat menyentuh 1.9 persen.

Sedangkan Inflasi Inti (Core CPI) bulan lalu naik 0.1 persen, menjadi kenaikan ke-3 bulan beruntun. Namun, rilis data malam ini masih berada di bawah forecast kenaikan 0.2 persen.

Harga bahan bakar yang menurun sebesar 1.6 persen turut mempengaruhi trend CPI bulan lalu dan semakin diperburuk oleh harga kendaraan baru yang tercatat turun 0.3 persen. Sedangkan kenaikan biaya tempat tinggal sebesar 0.2 persen dan biaya perawatan medis naik 0.4 persen, menjadi gain terbesar sejak Agustus 2016 lalu.

 

Retail Sales Turun 2 Bulan Beruntun

Selain Inflasi Konsumen, data Fundamental Negeri Paman Sam yang rilis malam ini datang dari Penjualan Ritel. Menurut laporan Departemen Perdagangan AS, Retail Sales menurun 2 bulan beruntun per bulan Juni.

Retail Sales turun 0.2 persen pada bulan lalu (setelah turun 0.1 persen bulan Mei), meski forecast ekonom dalam jajak pendapat Reuters sebelumnya memprediksi naik 0.1 persen. Sementara itu, Core Retail Sales yang tidak memperhitungkan sektor otomotif, mencatatkan penurunan 0.2 persen di periode yang sama, seolah belum bisa lepas dari trend buruk dalam dua bulan terakhir.

Suramnya data Penjualan Ritel AS bulan Juni disebabkan oleh adanya penurunan pada 6 dari 13 ketegori utama, menunjukkan bahwa masyarakat bersikap lebih hati-hati membelanjakan dananya. Hal ini akan memberikan lebih sedikit dorongan bagi pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2017.


Kesulitan Akses Seputarforex?
Buka melalui
https://bit.ly/seputarforex

Atau akses dengan cara:
PC | Smartphone

WASPADAI PENIPUAN
Mengatasnamakan Seputarforex!

Baca Selengkapnya Di Sini
×
  • Pasang Ekstensi VPN Di Browser
    • Search kata kunci "vpn" atau "proxy" di Mozilla AddOns atau Chrome Webstore.
    • Setelah menemukan salah satu vpn (contoh: browsec), klik "pasang" atau "tambahkan".
    • Aktifkan ekstensi.
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex
×

Cara Utama:
Unduh Aplikasi Seputarforex di Playstore.

Cara Alternatif:
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex

Pada pukul 20:26 WIB, Dollar AS terpantau melemah terhadap sebagian besar major currency, terutama versus Euro, Sterling, Franc Swiss dan Yen .


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE