Menu

Inflasi AS Naik, Dolar Justru Turun

Nadia Sabila

Kenaikan inflasi AS direspon negatif oleh Dolar AS. Pasalnya, hal ini masih sesuai dengan skenario The Fed yang tak memperhitungkan kenaikan inflasi sebagai alasan Rate Hike.

Seputarforex - Inflasi Konsumen Amerika Serikat naik di bulan Maret 2021. Laporan yang dirilis oleh Biro Statistik Ketenagakerjaan AS tersebut menunjukkan bahwa Consumer Price Index (CPI) dalam basis bulanan naik dari 0.4% ke 0.6%, level tertinggi sejak Agustus 2012. Perolehan itu lebih tinggi daripada ekspektasi pertumbuhan sebesar 0.5%.

Core CPI AS yang tidak memperhitungkan harga barang-barang volatile seperti makanan dan bahan bakar naik dari 0.1% ke 0.3%. Angka tersebut juga lebih tinggi daripada ekspektasi 0.2%.

Penyebab kenaikan Inflasi AS kal ini diyakini sebagai efek pemulihan pesat ekonomi yang didukung oleh stimulus fiskal masif. AS juga hampir berhasil mengatasi penyebaran virus Corona, terbukti dari penurunan jumlah kasus infeksi baru dan implementasi vaksin yang meluas.

Kendati demikian, pasar tak lantas optimis merespon data tersebut. Pasalnya, sejumlah pejabat The Fed dan pakar ekonomi sudah menggaungkan prediksi bahwa kenaikan inflasi hanya akan bersifat sementara. Maka dari itu, data inflasi ke depan masih memerlukan perhatian khusus.

"Kami mengekspektasikan trend inflasi akan naik moderat tahun depan, walaupun masih perlu pengamatan," kata ekonom BMO Capital Markets, Sal Guatieri.

Menurut ekonom tersebut, para pejabat bank sentral AS akan tetap pada pandangan bahwa kenaikan dalam inflasi hanyalah 'sementara'. Mereka juga akan membantah segala jenis gagasan yang menuntut bank sentral untuk memberikan respon kebijakan atas kenaikan inflasi, khususnya untuk menaikkan suku bunga.

 

The Fed Tak Akan Hawkish, Dolar Turun

Minimnya ekspektasi kenaikan suku bunga di tengah kenaikan inflasi membuat Dolar AS melemah pasca laporan CPI AS dirilis. Indeks Dolar turun 0.19% ke 91.91, menghentikan kenaikan yang sempat terbentuk jelang rilis CPI AS. Level Indeks Dolar saat ini adalah yang terendah dalam tiga pekan terakhir.

"Data tersebut tak akan mengubah outlook The Fed untuk tetap pada suku bunga rendah dalam beberapa waktu ke depan," kata Joe Manimbo, analis dari Western Union Business Solution di Washington DC. "Kita mungkin akan melihat inflasi bergerak naik, sebelum turun kembali. Sejauh ini, ekonomi masih berjalan sesuai dengan skenario The Fed."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE