Menu

Inflasi Australia Di Bawah Ekspektasi, AUD/USD Sedikit Melemah

Pandawa

AUD melemah tipis setelah rilis Inflasi Australia untuk kuartal ketiga 2018 hanya naik 1.9 persen YoY, lebih rendah dari kenaikan kuartal sebelumnya.

Pada hari Rabu (31/10), Departemen Stastistik Australia merilis data inflasi konsumen kuartal ketiga yang naik 0.4 persen MoM, lebih rendah dibandingkan ekspektasi kenaikan 0.5 persen. Angka itu tercatat sama dengan inflasi Australia kuartal kedua lalu. Namun dalam basis tahunan, CPI Australia hanya naik 1.9 persen hingga kuartal ketiga, lebih rendah dari kenaikan tahunan sebesar 2.1 persen pada kuartal sebelumnya.

Peningkatan harga paling signifikan selama kuartal ketiga berasal dari sektor akomodasi dan liburan, yang menyumbang kenaikan sebesar 4.3 persen. Alkohol dan kopi juga meningkat 1.3 persen, diikuti oleh sektor transportasi yang naik 0.8 persen, dan perumahan yang mencatatkan kenaikan 0.4 persen. Namun, terjadi penurunan harga di kategori perlengkapan rumah tangga dan jasa sebesar -1.2 persen.

 

AUD Berpotensi Anjlok Menuju Low 9 Tahun

Saat berita ini ditulis, AUD/USD diperdagangkan pada level 0.7083, di bawah harga Open harian yang tercatat di level 0.7103.

Di tengah penguatan terbatas Dolar Australia dalam beberapa hari terakhir, banyak ekonom berpendapat bahwa AUD akan kesulitan melanjutkan tren positif, karena Outlook jangka menengah yang suram. Bahkan, AUD/USD diyakini berpotensi dapat melemah hingga ke bawah 0.6700, yang merupakan level terendah sejak Maret 2009.

Menurut Eaton Vance Corp yang berbasis di Montreal, AUD terbebani oleh kepercayaan konsumen yang buruk dan pasar perumahan yang lemah. Artinya, ada banyak alasan bagi RBA (Bank Sentral Australia) untuk kembali menurunkan suku bunga di masa mendatang.

Hal tersebut berkebalikan dengan rencana The Fed yang diproyeksikan bakal menaikkan suku bunga acuan sebanyak tiga hingga empat kali di tahun 2019. Selain itu, kekhawatiran akan dampak perang dagang AS-China ikut memperburuk performa Dolar Australia yang telah melemah 9 persen sepanjang tahun ini.

"Sejumlah bank sentral negara lain telah berupaya mengikuti langkah The Fed (dalam menaikkan suku bunga). Apabila RBA tidak melakukan hal yang sama karena kondisi domestik belum mendukung, maka Dolar Australia akan semakin melemah," kata Vincent Delisle, Kepala Investasi Hexavest.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE