Menu

Inflasi Australia Kuartal II/2020 Diprediksi Negatif

Pandawa

Inflasi konsumen Australia diprediksi merosot ke zona negatif pada kuartal kedua karena pembebasan biaya penitipan anak yang menghapus 1.1 persen dari data CPI.

Seputarforex - Inflasi Australia berpotensi besar mencatat penurunan tajam selama kuartal kedua, dipicu oleh merebaknya pandemi COVID-19 yang memaksa pemerintah membebaskan biaya penitipan anak. Kebijakan ini diambil untuk membantu masyarakat yang mengalami kesulitan finansial saat menghadapi lockdown pada bulan April lalu.


Ekonom memperkirakan jika inflasi akan merosot tajam pada, mengacu pada forecast data CPI Austaralia Q2 yang dijadwalkan rilis pada hari Rabu (29/Juli) besok. Penurunan diestimasikan mencapai -2.0 persen secara kuartalan, dan menjadi -0.4 persen dalam basis tahunan. Sebagai informasi, inflasi tahunan -0.4 persen merupakan angka negatif untuk pertama kalinya sejak 1998.

"Inflasi kemungkinan akan tetap sangat lemah mengingat tingginya pengangguran, sewa perumahan yang lemah, dan biaya tempat tinggal baru yang membentuk sekitar 15% dari data CPI kuartal kedua. Secara keseluruhan, kemerosotan inflasi Australia juga disebabkan oleh dorongan disinflasi dari pabrik-pabrik China," kata Tapas Strickland, ekonom di NAB.

Pandangan hawkish RBA dapat bergeser menjadi dovish apabila data inflasi kuartal kedua lebih buruk dari forecast ekonom. Kondisi ini akan menjadi kemunduran besar bagi RBA yang selama bertahun-tahun telah berjuang menggenjot inflasi ke target 2-3 persen.

Namun, ekonom berpendapat bahwa hasil negatif data inflasi bukan berarti Australia akan benar-benar terjun ke zona deflasi. Hal ini karena pemicu penurunan tajam inflasi selama kuartal kedua lebih disebabkan oleh faktor yang bersifat sementara, yakni pembebasan biaya penitipan anak yang telah menghapus 1.1 persen dari data inflasi secara keseluruhan.

 

AUD/USD Terancam Aksi Profit Taking

Pada saat berita ini ditulis, pergerakan Dolar Australia terpantau menguat terhadap Dolar AS. Pair AUD/USD kini berada di kisaran 0.7165, atau menguat 0.21 persen dari level pembukaan harian.

Secara garis besar, Dolar Australia berada dekat level tertinggi 15 bulan karena ditopang oleh risk appetite pelaku pasar dalam merespon rencana stimulus berbagai negara. Walaupun demikian, pergerakan AUD/USD di jalur bullish rawan diterpa aksi profit taking investor dari posisi Long, terutama menjelang rilis data inflasi kuartal kedua yang diekspektasikan merosot.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE