Menu

Inflasi Konsumen AS Naik, Dolar Justru Tertekan

Pandawa

Meskipun Inflasi konsumen AS naik di bulan Juni, ekonom melihat kenaikan ini hanya sebatas rebound sederhana dari level terendah pada bulan sebelumnya.

Seputarforex - Pada hari Selasa (14/Juli), Biro Statistik AS mempublikasikan data inflasi konsumen (CPI) untuk periode Juni 2020. Data tersebut naik 0.6 persen dalam basis bulanan, lebih baik dari bulan sebelumnya yang minus 0.1 persen, sekaligus mematahkan perkiraan para pelaku pasar yang hanya memproyeksikan kenaikan 0.5 persen.

Sementara itu, inflasi tanpa menghitung harga makanan dan bahan bakar (Core CPI) naik sebesar 0.2 persen dalam basis bulanan, lebih baik dari periode sebelumnya yang -0.1 persen, dan mengungguli forecast kenaikan di 0.1 persen.

Secara garis besar, kenaikan inflasi konsumen AS mengalami rebound setelah aktivitas ekonomi kembali dibuka pasca lockdown yang diterapkan di beberapa kota pada bulan-bulan sebelumnya. Data inflasi yang positif ini sekaligus menjadi kenaikan bulanan terbesar sejak 2012, didorong oleh kenaikan harga bensin hingga 12.3 persen pada bulan lalu.

Lonjakan inflasi AS bulan lalu tidak hanya didorong oleh kenaikan harga bahan bakar, melainkan juga oleh beberapa sektor lain seperti transportasi yang naik 2.5 persen setelah bandara kembali dibuka. Kenaikan juga terjadi pada harga Akomodasi dan Hotel (+1.2 persen), Tembakau (+1.1 persen), dan Pakaian (+1.7 persen).

Meskipun data CPI AS bulan Juni menunjukkan pemulihan, tetapi pelaku pasar melihat kenaikan ini hanya bersifat rebound sederhana dari tingkat harga yang sangat rendah pada periode sebelumnya. Belum ada bukti kuat yang bisa dijadikan indikasi bahwa trend kenaikan inflasi sudah terbentuk.

Investor tetap merasa skeptis terhadap prospek pemulihan, karena bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, maka sangat terlihat jelas bahwa ekonomi masih sangat lemah. Perbandingannya bahkan mencapai 11 persen. Selain itu, kondisi sektor tenaga kerja yang dinilai belum sepenuhnya pulih menjadi salah satu faktor di balik sikap pesimis investor saat ini.

 

Dolar AS Makin Tertekan Versus Major Currencies

Penguatan Dolar AS tak terbentuk pasca rilis data inflasi konsumen terbaru. Dalam pergerakan versus mata uang utama lainnya, Dolar AS kian tertekan. Pada saat berita ini ditulis, Indeks DXY yang mengukur kekuatan USD terhadap enam major currencies berada di kisaran 96.19, melemah 0.36 persen secara harian.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE