Menu

Inflasi Tiongkok Kendur Lagi, Aussie Mundur

N Sabila

Inflasi konsumen Tiongkok dilaporkan mengendur pada bulan September. Data yang diturunkan pada Rabu (15/10) pagi ini menunjukkan bahwa negara ekonomi terbesar kedua dunia tersebut kembali kehilangan momentum. Indeks Harga Konsumen Tiongkok mengalami kenaikan 1.6 persen dari periode satu tahun lalu.

Inflasi konsumen Tiongkok dilaporkan mengendur pada bulan September. Data yang diturunkan pada Rabu (15/10) pagi ini menunjukkan bahwa negara ekonomi terbesar kedua dunia tersebut kembali kehilangan momentum. Indeks Harga Konsumen Tiongkok mengalami kenaikan 1.6 persen dari periode satu tahun lalu, level tersebut terakhir dicapai pada Januari 2010.


Angka tersebut juga lebih rendah dari prediksi Reuters yang memperkirakan inflasi China akan menurun hingga 1.7 persennya saja dari 2 persen pada bulan Agustus.

Harga barang grosiran juga melorot hingga 1.8 persen versus ekspektasi penurunan 1.6 persen. Bulan sebelumnnya harga barang grosiran menurun 1.2 persen. Harga produsen di Tiongkok telah merosot sejak bulan Februari 2012, terbebani oleh jatuhnya harga komoditas, overkapasitas, serta lemahnya permintaan.

Tiongkok menunjukkan tanda-tanda perlambatan dalam beberapa bulan terakhir, salah satu faktor penyebabnya adalah peningkatan toleransi Beijing pada pertumbuhan yang lebih lambat. Para pembuat kebijakan di Negara Tirai Bambu tersebut telah memperkenalkan rencana-rencana stimulus untuk menopang perekonomian, demi mencapai target pertumbuhan 7.5 persen tahun 2014.

Laporan dari Tiongkok ini mempengaruhi Dolar Australia, mengingat bahwa Australia adalah negara yang mengandalkan China sebagai partner perdagangan utama. AUD/USD menyusut dan diperdagangkan di 0.8701.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE