Menu

Inggris Ketatkan Lagi Pembatasan Sosial, Pound Jatuh

Nadia Sabila

Poundsterling turun tajam setelah Inggris kembali memberlakukan pembatasan sosial ketat demi mencegah penularan strain virus Corona baru. Progres negosiasi Brexit yang melambat juga menjadi katalis.

Seputarforex - Poundsterling jatuh 0.75 persen ke kisaran 1.3413 per dolar AS pada Minggu (21/Desember) malam. Kementerian Kesehatan Inggris menyatakan bahwa London dan wilayah England bagian tenggara kemungkinan harus mempertahankan kebijakan pembatasan sosial yang lebih ketat guna menahan penyebaran strain virus Corona baru.

Keputusan tersebut diambil bersamaan dengan langkah sejumlah negara Eropa seperti Jerman, Italia, Prancis, dan Belanda yang mengumumkan larangan masuk bagi turis asal Inggris.

Kebijakan pembatasan sosial untuk kesekian kalinya di Inggris terpaksa diberlakukan lagi selama beberapa bulan ke depan, atau setidaknya sampai kaum lanjut usia dan orang-orang yang rentan terpapar sudah tervaksinasi. Menteri Kesehatan Matt Hancock mengatakan bahwa varian baru virus Corona saat ini diestimasi lebih cepat menular 70 persen daripada varian sebelumnya dan masih di luar kendali.

"Ini merupakan tantangan yang besar, sampai kita mendapatkan suntikan vaksin untuk melindungi masyarakat," kata Hancock kepada Sky News. "Kita akan menghadapi hal ini selama beberapa bulan ke depan."

PM Inggris Boris Johnson pada hari Sabtu kemarin membatalkan rencananya untuk sedikit melonggarkan pembatasan sosial selama lima hari dalam rangka Natal. Ia hanya mengizinkan masyarakat untuk berbaur di hari-H Natal, kecuali di wilayah dengan pembatasan tingkat-4 (tier 4) yang dilarang mengadakan perkumpulan sama sekali.

Data harian mengenai infeksi virus Corona di Inggris menunjukkan ada 35,928 kasus baru per hari Minggu. Angka tersebut dua kali lebih banyak dibandingkan pekan lalu, sekaligus rekor tertinggi sejak gelombang pertama wabah virus Corona melanda Inggris.

 

Progres Brexit Melambat

Sementara itu, perundingan perdagangan Brexit masih alot hingga hari ini. Inggris bersikeras bahwa Uni Eropa harus bersedia membuka jalan bagi pakta perdagangan terbaru pasca Brexit. Namun, keinginan tersebut segera ditolak oleh para negosiator UE dengan dalih membela hak dan kepentingan serikat pekerja.

"Cukup sulit untuk melepaskan kurangnya progres Brexit dari kepanikan strain baru virus Corona. Keduanya mengecewakan dan (karena itu) sangat masuk akal Sterling melemah," kata analis ING, Antoine Bouvet. "Saya mengekspektasikan obligasi pemerintah Inggris (British gilt) akan dibuka naik besok di tengah permintaan terhadap aset-aset aman."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE