Menu

Inggris Lockdown Lagi, Pound Tumbang Jelang Rapat BoE

A Muttaqiena

Pound terjun bebas sejak pembukaan tadi pagi hingga sesi Eropa hari ini, lantaran keputusan PM Boris Johnson untuk menerapkan lockdown nasional lagi di Inggris.

Seputarforex - Pada akhir pekan, PM Inggris Boris Johnson mengumumkan pemberlakuan lockdown nasional babak dua yang akan berlaku selama empat pekan mulai hari Kamis mendatang. Pengumuman itu memancing pro-kontra dari banyak pihak, meski dipandang sebagai satu-satunya solusi untuk menekan eskalasi pandemi COVID-19. Pelaku pasar pun menyambut dingin, karena dampaknya dikhawatirkan bakal menggugurkan momentum pemulihan ekonomi Inggris.

Pound sempat bertahan pada kisaran 1.3000-an selama pekan lalu, tertopang oleh kabar kemajuan dalam perundingan pasca-brexit dan posisi Inggris yang hanya memberlakukan lockdown regional di kawasan-kawasan pusat penularan virus. Namun, keputusan baru Johnson membalik situasi. Pound langsung ambruk seusai pembukaan perdagangan tadi pagi hingga mencetak -0.67 persen pada kisaran 1.2865 saat berita ditulis (2/November).

Grafik GBP/USD Daily via Tradingview.com

Peraturan kuncitara nasional Inggris mulai 5 November hingga 2 Desember 2020 agak berbeda dengan lockdown nasional pertama yang diberlakukan beberapa bulan lalu. Kali ini, masyarakat masih diperbolehkan keluar rumah untuk urusan pendidikan, kesehatan, olahraga, belanja kebutuhan pokok, dan bekerja pada sektor-sektor tertentu. Dengan demikian, sekolah dan perguruan tinggi masih akan beroperasi.

Peraturan lebih ketat diberlakukan untuk perjalanan internasional. Semua perjalanan ke mancanegara dilarang, kecuali untuk kepentingan kerja. Pertandingan Liga Premier tetap diselenggarakan, tetapi secara tertutup.

Pengumuman Johnson diumumkan berselang beberapa hari sebelum rapat bank sentral Inggris (MPC BoE) pada 5 November. Akibatnya, pelaku pasar langsung berspekulasi tentang bagaimana pengaruh lockdown nasional ini terhadap kebijakan BoE berikutnya. Mayoritas analis memperkirakan BoE akan meningkatkan skala Quantitative Easing-nya yang saat ini bernilai GBP745 Miliar. Proyeksi tersebut memperparah tekanan bearish pada poundsterling.

"Konsekuensinya, ada risiko penurunan besar dalam prakiraan yang sudah babak belur, bahwa GDP tidak akan naik sama sekali pada Oktober, November, dan Desember. Kami kira outlook ekonomi yang memburuk akan memicu BoE untuk mengumumkan Quantitative Easing tambahan sebesar GBP100 Miliar dalam rapatnya," kata Ruth Gregory dari Capital Economics.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE