Menu

Inggris Lolos Dari Resesi, Pound Fokus Proyeksi Pemilu

A Muttaqiena

Pound masih lesu. Ekonomi Inggris berhasil lolos dari resesi pada kuartal ketiga, tetapi gagal mencapai prestasi yang diharapkan pelaku pasar.

Poundsterling menanjak tipis ke kisaran 1.2800-an terhadap Dolar AS dalam perdagangan hari ini (11/November), seusai rilis data pertumbuhan ekonomi Inggris terbaru. Pound juga bergerak sideways versus Yen Jepang dan Euro. Mayoritas pelaku pasar masih cenderung bersikap wait-and-see demi mengantisipasi hasil pemilu tanggal 12 Desember mendatang, sehingga perdagangan relatif sepi.

Grafik GBP/USD Daily via Tradingview.com

UK Office for National Statistics (ONS) melaporkan bahwa pertumbuhan Gross Domestic Product meningkat 0.3 persen (Quarter-over-Quarter) selama kuartal III/2019. Pencapaian ini jauh lebih baik dibandingkan skor -0.2 persen yang tercatat dalam laporan sebelumnya. Dengan ini, Inggris dapat dinyatakan lolos dari ancaman resesi. Akan tetapi, pertumbuhan GDP kuartalan meleset dari kenaikan hingga 0.4 persen yang diharapkan oleh pelaku pasar.

Data-data ekonomi Inggris lain yang dipublikasikan dalam kurun waktu bersamaan pun menampilkan profil kinerja yang mengecewakan. Pertumbuhan GDP tahunan menurun dari 1.3 persen menjadi 1.0 persen, lebih buruk dibandingkan ekspektasi pasar yang dipatok pada 1.1 persen. Ini merupakan laju pertumbuhan GDP tahunan paling lambat dalam satu dekade terakhir.

Sektor Jasa masih menjadi penggerak utama, tetapi sektor Manufaktur justru membebani bagi perekonomian Inggris. Data produksi industri dan manufaktur mencetak kinerja minus untuk kesekian kalinya dalam tahun ini. Neraca Perdagangan Inggris juga merosot semakin dalam ke teritori defisit. Secara kumulatif, beragam laporan ekonomi terbaru ini menunjukkan bahwa kondisi Inggris masih cukup tangguh, tetapi mengonfirmasi bias agak dovish yang ditunjukkan oleh bank sentral Inggris (BoE) pekan lalu.

Sementara itu, trader dan investor masih berfokus pada hasil polling media yang memproyeksikan hasil pemilu Inggris tanggal 12 Desember mendatang. Hasil polling terbaru menunjukkan bahwa partai Konservatif kemungkinan bakal sukses menguasai mayoritas kursi parlemen Inggris. Namun, mengingat saat ini masih masa-masa awal kampanye, maka hasil polling bisa mengalami perubahan lebih lanjut.

Perlu dicatat, peningkatan dukungan bagi partai Konservatif diterjemahkan sebagai kabar baik oleh pelaku pasar, karena kemenangannya berpotensi memuluskan proses brexit sebelum atau tepat waktu sesuai deadline 31 Januari 2020. Namun, Pound berpotensi melemah apabila hasil polling menunjukkan peningkatan dukungan bagi golongan oposisi, khususnya partai Labour (baca juga: 3 Skenario Hasil Pemilu Inggris Mendatang).


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE