Menu

Investor Buru Safe Haven, Dolar AS Awali Pekan Di Level Tinggi

N Sabila

Mengawali pekan ini, Dolar AS masih bertengger di level tinggi, karena fungsinya sebagai safe haven dari isu perlambatan global.

Seputarforex.com - Dolar AS bertahan di level tinggi pada sesi perdagangan awal pekan ini (17/Desember), didukung oleh banyaknya permintaan safe haven. Kekhawatiran akan melambatnya perekonomian mengurangi minat investor terhadap aset-aset yang lebih berisiko seperti saham dan mata uang-mata uang Asia.

Di samping itu, alasan lain para investor untuk membeli Dolar AS hari ini adalah karena isu-isu fundamental, di antaranya, data ekonomi China dan Eropa yang melemah di bawah ekspektasi, serta kecemasan terhadap kemungkinan Shutdown pemerintahan AS. Hal tersebut membuat para investor meninggalkan saham-saham dan lebih memilih safe haven seperti Dolar AS atau Yen.

"Dolar AS jelas atraktif saat pasar sedang tertekan," kata Ray Attrill, Head Of Currency di NAB.

 

Menantikan Kebijakan Moneter The Fed

Dalam jangka pendek, kebijakan moneter The Fed akan menjadi fokus utama para pelaku pasar. Bank sentral AS tersebut diprediksi akan menaikkan suku bunga sebanyak 25 basis poin dalam rapat FOMC 18-19 Desember minggu ini.

"Kemungkinan besar, The Fed akan beralih dari mode auto-pilot ke mode data-dependent," ujar Attrill.

Yang paling ditunggu adalah petunjuk kebijakan (forward guidance) untuk tahun depan, terlebih setelah munculnya sinyal mengenai perlambatan global dari para pejabat The Fed. Outlook kenaikan suku bunga The Fed bisa turun karena ketidakpastian yang akan ditimbulkan oleh hal tersebut. Oleh karenanya, petunjuk kebijakan pasca rapat FOMC akan menjadi yang paling ditunggu-tunggu, sehingga bisa menjadi motor utama yang menggerakkan Dolar AS minggu ini.

Saat berita ini ditulis, Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kekuatan Dolar AS terhadap enam mata uang mayor lain, turun tipis 0.01 persen ke 97.41. Namun, pergerakan harga masih tak jauh dari level tinggi yang terbentuk di akhir pekan lalu.


Di sisi lain, EUR/USD berhasil menguat tipis 0.06 persen, setelah turun 0.6 persen di minggu lalu gara-gara data PMI Jerman dan Zona Euro yang lebih lemah daripada ekspektasi.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE