Menu

IPCM: Siapkan Belanja Modal Rp60 Miliar, Tahan Beli Kapal

Alia Tarmizi

Di tengah ketidakpastian pasar, emiten IPCM optimis bisa mengejar kinerja keuangan lebih tinggi dari tahun 2018.

Entitas anak PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, PT Jasa Armada Indonesia Tbk, menyebut akan menganggarkan belanja modal sebesar maksimal Rp60 miliar pada tahun depan, yang seluruhnya diarahkan untuk aktivitas operasional.

Menurut Direktur Utama Jasa Armada Indonesia, Dawam Atmosudiro, emiten dengan sandi IPCM tersebut belum akan melakukan belanja kapal pada tahun depan, karena kapal yang sudah ada saat ini masih mencukupi kebutuhan operasional.

"Capex-nya kalau bisa seminimal mungkin, tapi hasilnya ada. Nilai Rp60 miliar itu terbilang kecil karena kami gunakan misalnya untuk membangun tempat tinggal di proyek. Jumlah kapal sejauh ini cukup," kata Dawam di Jakarta.

Sementara itu, Direktur Operasional Jasa Armada Indonesia, Supardi, menyebut perseroan juga akan menjajaki kontrak-kontrak baru untuk menjadi sumber pendapatan di tahun depan. Upaya penjajakan new market ini sekaligus untuk memperluas basis pelanggan IPCM.

Salah satu bisnis yang akan dimasuki oleh anak usaha Pelindo II itu adalah transshipment atau pengangkutan komoditas batu bara. "Namun kami baru memasuki bisnis ini, belum melihat kebutuhan untuk investasi kapal," kata Supardi.

Supardi menyampaikan perseroan membidik kontrak-kontrak baru segmen transshipment dalam durasi jangka panjang. Menurutnya, dengan durasi selama 5-10 tahun, perseroan berpeluang untuk menambah armada kapal.

Berdasarkan presentasi perseroan, IPCM saat ini memiliki total 74 kapal, dengan 51 unit di antaranya merupakan armada yang disewa IPCM. Sedangkan 23 unit sisanya merupakan armada milik perseroan.

 

Pesan Kapal

Salah satu alasan perusahaan untuk urung belanja kapal yaitu pemesanan 4 unit kapal tunda dari PT Citra Shipyard, yang dilakukan belum lama ini. IPCM melakukan pemesanan kapal tunda dengan minimal daya 2x2200 HP tipe Azimuth Stern Drive (ASD) sesuai dengan kebutuhan perseroan.

Untuk investasi keempat kapal tersebut, perseroan merogoh dana sebesar Rp223.85 miliar (belum termasuk pajak berlaku). Di dalam investasi tersebut, termasuk pula harga mesin induk dan sistem propulsi merek Niigata dengan harga original sekitar 700 juta Yen, atau berkisar Rp90.7 miliar.

Dengan penambahan kapal tersebut, perseroan akan memperkuat armada yang sudah dimiliki, serta dapat mengembangkan usaha melalui kerja sama usaha dengan pihak-pihak lain. Adapun pengadaan kapal menggunakan dana IPO (Initial Public Offering).

Sebagai informasi, perusahaan meraup Rp461.89 miliar pada IPO akhir tahun lalu. Dengan biaya yang dikeluarkan untuk IPO sebesar Rp22.36 miliar, perseroan mengantongi dana bersih sebesar Rp439.53 miliar.


Berita Saham Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE