Menu

Iran Pertimbangkan Blokir Telegram Karena ICO

Pandawa

Pejabat senior Pemerintah Iran dikabarkan tengah memperdebatkan kiprah Telegram karena ambisi aplikasi chatting tersebut perihal token ICO.

Pejabat senior Pemerintah Iran dikabarkan tengah memperdebatkan kiprah Telegram dan kemungkinan besar akan melarang kehadiran aplikasi chatting Telegram di Negeri Persia tersebut. Pasalnya, muncul kekhawatiran bahwa Initial Coin Offering yang dirilis Telegram dapat menganggu stabilitas mata uang nasional Iran.

 

 

 

Telegram yang merupakan aplikasi chatting asal Russia sebenarnya sudah cukup lama hadir di Iran dan dipergunakan secara luas di sana. Namun wacana pendiri Telegram untuk menciptakan token ICO pada akhir tahun lalu, mendapatkan kecaman dari sebagian pejabat Pemerintah Iran.

Langkah Iran dalam mempertimbangkan larangan terhadap Telegram cukup beralasan. ICO Telegram berhasil memecahkan rekor dengan mengumpulkan dana sebesar 1.7 miliar Dolar. Perusahaan Telegram memiliki rencana ambisius dengan menggunakan dana yang terkumpul tersebut, untuk mengembangkan teknologi Blockchain dan menciptakan koin Gram yang bertujuan mendesentralisasi aspek komunikasi digital.

Media Al-Monitor mengungkapkan bahwa Hassan Firouzabadi, Sekretaris Dewan Tinggi Negara Iran untuk masalah cyber mendesak Pemerintah Iran agar segera memblokir Telegram, sembari mengatakan bahwa dominasi Telegram di Iran telah menjadi musuh utama sektor swasta.

"Telegram secara resmi mengumumkan akan menciptakan koin digital yang digunakan sebagai platform ekonomi, dan Telegram akan merusak mata uang Nasional Iran," kata Hassan Firouzabadi.

 

Presiden Iran: Memblokir Telegram Bukan Solusi

Pada tanggal 31 Maret lalu, anggota Parlemen Iran Alaeddin Boroujerdi mengatakan bahwa langkah blokir aplikasi Telegram merupakan wewenang pejabat di tingkat tertinggi. Jika hal itu benar terjadi, kemungkinan Telegram akan diganti aplikasi chatting lokal.

Secara terpisah, Presiden Iran Hassan Rouhani menegaskan bahwa tujuan menciptakan aplikasi chatting lokal bukan untuk memblokir akses ke aplikasi lain, melainkan untuk mencegah terjadinya monopoli. Rouhani menambahkan, "Tidak ada yang menentang upaya pemecahan monopoli Telegram, tetapi tindakan memblokir Telegram bukanlah suatu langkah yang tepat dan bukan solusi di tengah rencana penciptaan aplikasi chatting lokal."


Berita Kripto Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE