Menu

Isu Brexit Kembali Menekan Pound Di Tengah Pandemi COVID-19

A Muttaqiena

Perundingan dagang pasca brexit antara Inggris dan Uni Eropa sempat ditunda karena pandemi COVID-19. Namun, negosiasi bakal segera dimulai lagi.

Seputarforex.com - Poundsterling melemah dua hari beruntun lantaran kembalinya keresahan investor terkait isu brexit. Saat berita ditulis (16/April), GBP/USD telah jatuh ke bawah ambang 1.2500-an. Sejumlah pihak berharap Inggris dan Uni Eropa bersedia memperpanjang masa negosiasi perdagangan pasca-brexit. Namun, ada kekhawatiran PM Boris Johnson akan bersikeras mempertahankan deadline 31 Desember 2020.

Grafik GBP/USD Daily via Tradingview.com

Perundingan dagang antara Inggris dan Uni Eropa telah mengalami sejumlah penundaan di tengah berlakunya pembatasan sosial dalam upaya meredam pandemi COVID-19. Hal ini membuat pasar sangsi terhadap kemampuan kedua wilayah untuk mencapai kesepakatan sesuai deadline yang telah ditentukan.

"Ada harapan dari kedua sisi kanal bahwa negosiasi Brexit yang ditunda oleh virus Corona dapat dimulai kembali pekan depan, tetapi topik kontroversial tentang hak menangkap ikan di perairan Inggris dapat menghalangi diskusi itu dan menaikkan peluang Inggris keluar dari UE pada akhir 2020 tanpa deal apa pun," ujar Richard Pace, seorang analis pasar options dari Thomson Reuters.

Lanjutnya, "Jika kemungkinan (No-Deal Brexit) itu meningkat, hal itu jelas akan merugikan perekonomian Inggris dan GBP, yang sudah terpukul akibat dampak ekonomi dari virus Corona."

David Frost, pimpinan negosiator Inggris, dan Michel Barnier, pimpinan negosiator Eropa, telah mengadakan rapat via konferensi video pada hari Rabu. Keduanya setuju mengadakan perundingan babak berikutnya mulai pekan depan secara online, dengan mempertimbangkan krisis COVID-19 yang masih berlangsung.

Menurut media The Telegraph, Uni Eropa akan berusaha memperpanjang periode transisi brexit agar memperoleh lebih banyak waktu untuk mematangkan perjanjian dagang dengan Inggris setelah keduanya pecah kongsi secara resmi. Namun, pasar masih ingat bahwa Inggris telah berulang kali menolak ajakan perpanjangan waktu negosiasi dari Uni Eropa. PM Boris Johnson pun telah berulangkali menegaskan kesepakatan harus dapat dicapai dalam tahun ini .


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE