Menu

James Bullard Beri Pernyataan Hawkish Pasca Fed Rate Cut

Pandawa

Presiden The Fed St. Louis, James Bullard, menegaskan bahwa tidak banyak informasi tambahan yang bisa dijadikan alasan untuk kembali memangkas suku bunga AS.

Seputarforex.com - Pada hari Kamis (05/Maret), James Bullard melontarkan pernyataan bernada hawkish terkait prospek suku bunga acuan setelah The Fed menurunkan suku bunga acuan secara di luar dugaan. Komentar Presiden The Fed St. Louis ini memberi katalis tambahan bagi Dolar AS untuk tak melemah lebih jauh.

Bullard mengatakan bahwa Federal Reserve saat ini tidak punya alasan tambahan untuk menurunkan suku bunga kembali pada pertemuan 17-18 Maret mendatang, setelah pemangkasan suku bunga secara mendadak yang sebelumnya telah disetujui oleh Presiden Trump.

"Saya tidak ingin berspekulasi tentang apa yang akan terjadi pada pertemuan bulan Maret... tapi saya pikir, The Fed saat ini tidak memiliki banyak informasi baru (untuk mempertimbangkan pemangkasan suku bunga lagi)," kata Bullard saat berbicara dalam kuliah akademik yang disponsori oleh St. Louis Fed.

Bullard pun menambahkan bahwa langkah The Fed dalam melakukan pemotongan suku bunga secara mendadak merupakan langkah terbaik yang sejauh ini bisa dilakukan Bank Sentral AS. Menurut Bullard, The Fed berada dalam posisi sulit di tengah gempuran wabah virus corona, yang terus mengakibatkan peningkatan total suspect penderita di seluruh daratan AS dalam beberapa waktu terakhir.

Pernyataan terbaru Bullard seolah menjawab kekhawatiran investor yang berspekulasi bahwa The Fed akan melakukan lebih banyak pemotongan suku bunga di tahun ini. Sebelumnya, wabah virus Corona dirisaukan dapat memukul telak perekonomian AS.

 

Dolar AS Berusaha Bangkit

Meski James Bullard bukan salah satu pembuat kebijakan The Fed tahun ini, komentar bernada cukup hawkish yang diberikannya pada hari ini setidaknya dapat menopang pergerakan Dolar AS. Mata uang ini sempat melemah tajam versus mata uang mayor lain, menyusul keputusan mengujutkan dari The Fed untuk memotong suku bunga di luar jadwal rapat FOMC.

Indeks Dolar AS (DXY) yang mengukur kekuatan Dolar AS terhadap enam mata uang mayor terpantau berada di kisaran 97.36, tidak jauh dari harga Open harian dan berusaha menjauhi level terendah sejak awal tahun yang tersentuh pada dua sesi perdagangan sebelumnya.

Secara teknikal, DXY sejatinya masih berada dalam trend bearish dengan mencatat penurunan tajam hampir 4 persen dalam kurun waktu dua pekan terakhir. Indeks ditekan oleh aksi penghindaran risiko akibat merebaknya wabah virus Corona.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE