Menu

Jelang Natal, Pound Terus Dipingpong Isu Deal Dan No-Deal Brexit

A Muttaqiena

Pound kemarin sempat terpukul lantaran gugurnya rumor kompromi Inggris dan Uni Eropa terkait hak penangkapan ikan di perairan Inggris. Tapi pergerakannya naik lagi hari ini.

Seputarforex - Poundsterling melanjutkan jungkat-jungkitnya versus beragam mata uang lain dalam perdagangan hari ini (23/Desember). Pound kemarin sempat terpukul lantaran gugurnya rumor kompromi Inggris dan Uni Eropa terkait hak penangkapan ikan di perairan Inggris. Tapi pergerakannya naik lagi hari ini di tengah perdagangan berlikuiditas minim menjelang libur Natal. Saat berita ditulis, GBP/USD beredar sekitar level 1.3420-an dan EUR/GBP menggantung pada kisaran 0.9070-an.

Grafik GBP/USD Daily via Tradingview.com

Inggris dan Uni Eropa hanya punya sisa hari kerja sekitar sepekan hingga akhir masa transisi brexit pada 31 Desember. Apabila kedua belah pihak belum menyetujui pakta apa pun hingga saat itu, perdagangan dan bisnis lintas wilayah akan secara otomatis berlangsung berdasarkan ketentuan WTO beserta tarif impor-ekspor yang melengkapinya (deal ala Australia). Akan tetapi, segala upaya untuk mencapai kesepakatan belum juga membuahkan hasil.

Para pakar menyoroti fakta bahwa deal apa pun yang tercapai di meja negosiasi perlu diratifikasi oleh parlemen Inggris dan Uni Eropa terlebih dahulu sebelum dapat diberlakukan. Artinya, ada risiko Pound akan menderita aksi jual jangka pendek seandainya kesepakatan tercapai tapi gagal diratifikasi sebelum Tahun Baru.

"Pergerakan harga berada dalam rentang yang jauh lebih ketat pagi ini, dan jauh dari rekor terendahnya pada kisaran 1.31-an," kata Shaun Osborne, Kepala Pakar Strategi FX di Scotiabank, dalam tinjauannya kemarin "Kompromi terkait perikanan memang membuat perjanjian lebih dekat, tetapi kami tetap skeptis para negosiator akan mencapai sebuah resolusi tentang masalah-masalah penting yang tersisa sebelum akhir tahun (atau setidaknya sebelum libur akhir tahun parlemen) -kami mengantisipasi kelemahan Cable untuk berlanjut."

Sejumlah anggota parlemen Inggris telah mengisyaratkan keengganan untuk menstempel perjanjian apa pun yang dicapai oleh PM Boris Johnson, sebelum menelaahnya terlebih dahulu. Padahal perjanjian kemungkinan mencakup ribuan lembar dokumen hukum yang membutuhkan waktu penelaahan lebih dari 1-2 hari. Kerentanan pound mungkin hanya dapat teredam jika kesepakatan yang tercapai kelak berbentuk lebih "langsing" atau sengaja melewatkan pokok-pokok perbedaan pendapat paling kritis .

"Dilandasi oleh penguatan USD kemarin dan kekhawatiran brexit yang naik lalu turun lalu naik lagi (hari ini, Uni Eropa telah menolak konsesi Inggris terbaru tentang perikanan), GBP/USD terbukti sangat volatile dan kemungkinan akan terus demikian hingga kita akhirnya mengetahui seperti apa situasi brexit pada akhir tahun," kata John Hardy dari Saxo Bank dalam catatannya kemarin, "Level 1.3500 adalah pivot di sini, tetapi kita kemungkinan akan berada di tempat yang sangat berbeda dalam waktu sebulan (ke depan), baik lebih tinggi maupun lebih rendah."

Beberapa media melaporkan tim negosiasi akan terus berdiskusi intensif sepanjang hari ini dengan target mencapai kesepakatan pada 24 Desember. Rumor menyebutkan kedua pihak masih terlibat dalam proses tawar-menawar sengit terkait kuota penangkapan ikan.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE