Menu

Jelang Pengumuman Tarif Impor, Dolar Pertahankan Kenaikan

Pandawa

Indeks Dolar AS berupaya mempertahankan penguatan, di tengah antisipasi pasar terhadap kemungkinan diberlakukannya tarif tambahan atas barang-barang China pekan ini.

Dolar AS berupaya mempertahankan penguatan terhadap major currencies lain pada hari Senin (17/9), karena dipicu oleh antisipasi investor yang berhati-hati menjelang pengumuman kenaikan tarif impor AS atas barang-barang China. Keresahan ini muncul kembali, meski pada minggu lalu tersiar kabar ketersediaan AS untuk melakukan renegosiasi dagang yang disambut baik oleh Negeri Tirai Bambu.

Pada pekan lalu, Dolar sempat terperosok menyentuh level paling rendah sejak awal Agustus, dipicu oleh rencana AS yang ingin melanjutkan negosiasi dagang dengan China. Performa Greenback yang awalnya tertekan. Kembali menguat setelah wawancana Reuters kepada sumber terpercaya Gedung Putih pada hari Jumat pekan lalu (14/9). Ia menyebut bahwa Presiden Trump kemungkinan akan mengumumkan tambahan tarif atas barang-barang China sebesar 10 persen pada awal minggu ini (17/9). Kisaran tersebut di bawah rencana awal yang 25 persen.

 

China Akan Batalkan Pembicaraan Jika Kenaikan Tarif Diberlakukan

China dapat membatalkan rencana pembicaraan lanjutan dengan AS, jika pemerintahan Presiden Trump benar-benar merealisasikan kenaikan tarif impor. Menurut laporan Wall Street Journal, China tidak akan melakukan negosiasi di bawah ancaman.

"Peningkatan eskalasi lebih lanjut terlihat sangat mungkin terjadi, mengingat masih ada peluang diberlakukannya kenaikan tarif sebesar 25 persen, sementara China juga berpontensi menarik diri dari renegosiasi dengan AS," kata Analis JPMorgan dalam sebuah catatan.

 

Bullish Dolar Disokong Oleh Banyak Faktor

Saat berita ini ditulis, Dolar masih mempertahankan kenaikan, terlihat pada chart Indeks Dolar (DXY) yang saat ini berada pada level 94.91.

 

 

Dolar yang kini dilihat pasar sebagai safe haven telah mendapatkan keuntungan dari peningkatan eskalasi masalah dagang antara AS dengan China, Kanada, dan Uni Eropa. Kondisi fundamental Negeri Paman Sam yang terus membaik dalam beberapa bulan terakhir dan kenaikan Yields Obligasi AS, juga telah menarik minat investor, sehingga melemahkan sebagian besar mata uang negara berkembang. Di samping itu, performa Dolar ditopang oleh ekspektasi kenaikan suku bunga AS yang dijadwalkan pada pertemuan FOMC bulan ini.

Minat pasar terhadap Dolar AS terus meninggi. Mengacu pada data yang bersumber dari Commodity Futures Trading Commission (CFTC) pada hari Jumat pekan lalu, posisi net long untuk Dolar AS mencapai $19.2 miliar.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE