Menu

Jelang Rilis Notulen FOMC, Dolar AS Dibebani Komentar Mester Fed

A Muttaqiena

Komentar Loretta Mester, seorang pejabat tinggi bank sentral AS, menghalangi reli Dolar AS menjelang rilis notulen rapat FOMC esok hari.

Indeks Dolar AS (DXY) sempat berusaha rebound pada sesi Asia kemarin, tetapi gagal setelah seorang pejabat Federal Reserve (The Fed) menyampaikan komentar bernada sangat dovish. Saat berita ditulis pada awal perdagangan sesi Eropa hari ini (20/Februari), DXY masih berada dekat harga penutupan kemarin pada kisaran 96.54.

 

Mester Ingin Fed Hentikan Pemangkasan Neraca

Pada hari Selasa, Presiden Fed Cleveland, Loretta Mester, mengungkapkan sebuah pernyataan yang cukup mengejutkan pasar. Ia mengungkapkan bahwa walaupun setuju kalau perubahan suku bunga Fed berikutnya adalah naik, tetapi ia ingin mengakhiri pemangkasan neraca (balance sheet) tahun ini.

Padahal, jika pemangkasan balance sheet tersebut dihentikan setengah jalan, maka akan meninggalkan likuiditas sisa era krisis dalam jumlah sangat besar dalam sistem Federal Reserve. Secara tidak langsung, hal itu akan membatasi efek kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh Fed di masa depan.

Yield obligasi Amerika Serikat tumbang akibat masih membekasnya dampak data penjualan ritel yang buruk beberapa waktu lalu, serta komentar Mester tersebut. Yield obligasi 10-tahunan yang umum dijadikan acuan, telah melorot dari 2.80% pada bulan lalu ke level 2.64%. Pasalnya, pelaku pasar mempertanyakan sejauh mana Federal Reserve akan dapat mengetatkan kebijakan moneternya.

Ketidakpastian ini membuat investor dan trader mewanti-wanti rilis notulen rapat kebijakan moneter Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) beberapa jam ke depan, sekitar pukul 02:00 WIB (Kamis dini hari). Dalam notulen tersebut, pelaku pasar bukan hanya memantau indikasi tentang suku bunga, melainkan juga akan mencari petunjuk tentang seberapa jauh dan seberapa cepat Fed akan memangkas neraca-nya.

 

Euro dan Pounds Serang Balik

Mata uang-mata uang rival Dolar AS justru mendapat angin dari sejumlah data ekonomi minor dan rumor media. Pasangan mata uang EUR/USD mencetak level tertinggi sepekan pada hari Selasa, setelah data inflasi produsen Jerman ternyata naik melampaui ekspektasi pada bulan Januari. Hal itu menghapus sebagian kekhawatiran tentang kebijakan bank sentral Eropa mendatang, karena laju inflasi yang tinggi bisa mencegah mereka meluncurkan program TLTRO baru.

Sementara itu, GBP/USD meroket hingga tembus level 1.3050 pada hari Selasa. Penyebabnya, ada rumor kalau PM May akan menghentikan upaya untuk menggolkan sebuah mosi kontroversial terkait perbatasan Irlandia. Imbas rumor tersebut telah mereda dan tidak tampak lagi hari ini, seiring dengan bertolaknya PM May ke Brussels untuk kembali berunding dengan Presiden European Commission mengenai rencana Brexit.

Pada perdagangan hari ini, Euro masih melanjutkan reli, sedangkan Pounds sudah berbalik mundur. Meskipun demikian, pergerakan keduanya terhadap Dolar AS tampak masih dibatasi oleh aura wait and see yang menyelimuti pasar.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE