Menu

Jelang Testimoni Powell, Indeks Dolar AS Tertambat Di 96.40

A Muttaqiena

Indeks Dolar AS (DXY) cenderung bergerak kalem di sekitar level 96.40 sembari mengantisipasi berbagai skenario dari testimoni Ketua Fed, Jerome Powell.

Indeks Dolar AS (DXY) cenderung bergerak kalem dalam perdagangan sesi Asia hingga awal sesi Eropa hari Selasa ini (26/Februari). Setelah merebaknya kabar bahwa Presiden AS Donald Trump bersedia menunda kenaikan bea impor atas produk China pada hari Minggu, Dolar AS cenderung tertekan. Namun, kini pelemahannya tertahan dalam kisaran terbatas di sekitar level 96.40.

Berita tentang kesediaan Trump untuk menunda kenaikan bea impor AS atas produk-produk China sempat melonjakkan gairah pasar saham, nilai Yuan, serta mata uang-mata uang komoditas pada hari Senin. Akan tetapi, momentumnya lekas memudar.

Pada perdagangan sesi Asia hari ini, indeks Shanghai Komposit masih mencatat kenaikan nyaris 1 persen. Namun, indeks Nikkei 225 (Jepang) dan KOSPI (Korea Selatan) ditutup melemah, sementara indeks ASX 200 (Australia) mencatat salah satu kinerja terburuk dalam bulan ini. Dolar Australia kembali melorot sekitar 0.30 persen ke kisaran 0.7144 terhadap Dolar AS, sedangkan Yen Jepang dan Franc Swiss yang berfungsi sebagai Safe Haven justru menanjak lebih tinggi.

Investor dan trader agaknya mengambil posisi dengan lebih hati-hati menjelang testimoni Ketua Federal Reserve, Jerome Powell. Ia dijadwalkan menyampaikan laporan semi-tahunan di hadapan Kongres AS mulai pukul 22:00 WIB malam ini.

Menurut Kathy Lien dari BK Asset Management, "Jika (perkembangan baru) kesepakatan dagang memberi rasa optimis baru bagi Powell, minat risiko akan meningkat, mendongkrak mata uang-mata uang berbeta tinggi. (Namun) jika ia tetap bersikap hati-hati, menekankan perlunya kesabaran, berbicara tentang risiko perlambatan pertumbuhan (ekonomi) dan kemungkinan suku bunga lebih rendah; Dolar AS akan jatuh, tetapi EUR, AUD, dan NZD semestinya masih positif. Di sisi lain, USD/JPY akan naik karena optimisme, dan menurun karena pesimisme. EUR/USD mengakhiri perdagangan pada level tertinggi dalam lebih dari dua pekan, tetapi masih tetap dalam kisarannya baru-baru ini. Pergerakan di atas 1.1390 diperlukan agar breakout ke atas benar-benar terjadi."

Selain itu, ketidakpastian mengenai program pemangkasan neraca (balance sheet) telah mengemuka dalam beberapa waktu belakangan, sehingga topik tersebut bakal mendapatkan perhatian khusus di samping masalah suku bunga. Apabila Powell mengungkapkan konfirmasinya bahwa pemangkasan neraca Fed akan dihentikan, maka hal itu bisa mendorong kenaikan bursa saham AS sekaligus mendorong kelanjutan pelemahan Indeks Dolar AS. Namun, jika ia mengindikasikan kalau pemangkasan neraca akan terus berlanjut, maka Greenback punya peluang untuk berbalik arah.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE