Menu

Jepang Mendadak Ubah Target Yield, USD/JPY Karam

A Muttaqiena

Bank sentral Jepang (BoJ) mendadak memperlebar target yield obligasi utamanya, sehingga kurs USD/JPY merosot sekitar 3 persen.

Seputarforex - Dolar AS tenggelam ke level terendah 4 bulan terhadap yen Jepang dalam perdagangan hari Selasa (12/Desember). Bank sentral Jepang (BoJ) mendadak memperlebar target yield obligasi utamanya, sehingga kurs USD/JPY merosot sekitar 3 persen sampai membukukan level terendah pada 132.90-an saat berita ini ditulis.

Grafik USD/JPY Daily via TradingView

Pengumuman BoJ biasanya tak memicu gejolak besar di pasar keuangan, mengingat bank sentral ini sangat jarang mengubah sikap yang telah dicanangkan. Namun, pengumuman tadi pagi mengakibatkan kehebohan lantaran BoJ mengonfirmasi perubahan arah kebijakannya menjadi lebih hawkish.

BoJ belum mengubah suku bunga acuan, tetapi memperlebar rentang target kontrol kurva yield (YCC) untuk obligasi pemerintah Jepang bertenor 10 tahunan (JGB 10Y). Rentang target YCC untuk JGB jangka pendek tetap -0.1%, tetapi target JGB 10Y meningkat dari 25 basis poin di sekitar nol (antara -0.25% sampai +0.25%) menjadi 50 basis poin di sekitar nol (antara -0.50% sampai +0.50%).

Langkah ini mengisyaratkan BoJ ambil ancang-ancang untuk menaikkan suku bunga atau melakukan pengetatan moneter lain pada tahun depan. Para analis pun optimistis nilai tukar yen dapat menguat lebih lanjut seiring dengan pengetatan kebijakan moneter BoJ secara bertahap.

"Ini benar-benar berbeda dari biasanya," ujar Bart Wakabayashi dari State Street Tokyo, "Kita menyaksikan mereka mulai menguji pasar tentang strategi keluar (dari kebijakan moneter longgar). Hal ini (juga) akan tergantung pada komentar Kuroda (dalam konferensi pers) nanti hari ini, tetapi kita bisa memperkirakan penembusan (USD/JPY) di bawah 130 berada dalam jangkauan tahun ini."

"BoJ akan membeli berapapun JBG yang dibutuhkan untuk menjaga (target YCC) 10Y tetap pada 0.5%. Selaras dengan komitmen ini, BoJ telah mengumumkan operasi pembelian obligasi senilai 600 miliar yen yang tak terjadwal hari ini," kata Stephen Halmarick, kepala ekonom Commonwealth Bank of Australia, "Rentang JGB yang lebih lebar sekarang kemungkinan akan berlaku sampai 2023. Kami memperkirakan BoJ ingin menunggu hingga melihat hasil akhir perundingan gaji tahunan (Shunto) pada Maret/April 2023. Ini akan memungkinkan mereka memantau ekspektasi inflasi sebelum membuat perubahan kebijakan lebih lanjut."

Shunto adalah perundingan gaji antara serikat pekerja dan perusahaan-perusahaan di Jepang yang telah diselenggarakan secara tahunan sejak 1954. Ribuan serikat pekerja melaksanakan perundingan ini secara serentak pada musim semi, mulai Februari atau Maret.

Perlu diketahui pula bahwa Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda akan menuntaskan masa jabatannya pada kisaran waktu yang sama. Ada kemungkinan Gubernur BoJ baru yang menjabat mulai April 2023 bakal merevisi kebijakan pendahulunya.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE