Menu

Jepang Ungkap Rencana Beli Obligasi JGB 10Y Tanpa Batas

A Muttaqiena

Bank sentral Jepang (BoJ) akan membeli obligasi bertenor 10-tahunan (JGB 10Y) dalam kuantitas tak terbatas guna mempertahankan target yield nyaris nol.

Seputarforex - Bank sentral Jepang (BoJ) menampilkan kegigihannya untuk mempertahankan kebijakan moneter longgar lagi. Pada hari Kamis, BoJ menyatakan akan membeli obligasi pemerintah Jepang bertenor 10-tahunan (JGB 10Y) dalam kuantitas tak terbatas pada pekan depan guna mempertahankan target yield obligasi 10Y di tingkat nyaris nol.

Langkah tersebut diambil lantaran trader terus mendorong yield naik, seolah berupaya "menguji" komitmen BoJ pada kebijakan Yield Curve Control . Konsekuensinya, langkah BoJ langsung memicu pelaku pasar untuk "membuang" yen Jepang.

Grafik USD/JPY Daily via TradingView

Yield JGB 10Y kemarin mencapai rekor tertinggi enam tahun pada tingkat 0.23 persen. Para trader berspekulasi bahwa meskipun Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda terus gigih mempertahankan stimulus moneter, BoJ mungkin berkeinginan untuk mengetatkan kebijakan seperti bank-bank sentral lain.

BoJ mengambil langkah konkret untuk menumpas spekulasi itu dengan mendeklarasikan niat membeli obligasi dalam jumlah tidak terbatas pada tingkat yield yang telah ditentukan. Kuroda juga langsung menyampaikan pernyataan bahwa bank sentral tidak sedang mendiskusikan rencana untuk mengakhiri kebijakan moneter ultra-longgar, dan tidak akan mendiskusikannya sebelum akhir masa jabatannya pada April 2023. Yield JGB 10Y langsung jatuh lagi ke tingkat 0.21 persen.

Hiroshi Ugai, kepala ekonom JP Morgan untuk Jepang, mengatakan kepada Financial Times bahwa pernyataan BoJ tersebut menandakan "komitmen yang kuat" untuk menjauhkan yield obligasi 10Y dari ambang 0.25 persen. Komitmen diwujudkan dengan mempertahankan kebijakan moneter yang sangat longgar.

Hal ini sebenarnya dapat dipahami, karena laju inflasi Jepang baru-baru ini hanya meningkat sampai 0.5 persen saja. Meskipun telah terjadi kenaikan yang cukup signifikan, laju inflasi tersebut masih jauh dari target bank sentral yang sebesar 2.0 persen. Namun, keputusan BoJ kontras dengan bank-bank sentral utama lainnya yang sudah atau akan menghentikan pembelian obligasi. Akibatnya, yen Jepang terpukul.

Kurs USD/JPY sontak meroket kembali hingga menyentuh rekor tertinggi sejak Januari 2017 pada level 116.34. Posisi USD/JPY agak menurun dalam perdagangan sesi Eropa hari Jumat (11/Februari), tetapi masih berada dekat level tinggi.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE