Menu

Jerman Peringatkan Mengenai Perang Mata Uang

Rachmat

Menteri Keuangan Jerman memperingatkan bahaya intervensi negara di pasar valuta asing, saat para pejabat utama dari kelompok 20 bertemu di tengah kekhawatiran "perang mata uang".

Menteri Keuangan Jerman memperingatkan bahaya intervensi negara di pasar valuta asing, saat para pejabat utama dari kelompok 20 bertemu di tengah kekhawatiran "perang mata uang".

Pertemuan para menteri keuangan G20 diperkirakan akan didominasi oleh keputusan kontroversial bank sentral Jepang untuk "pelonggaran moneter" guna meningkatkan ekonominya, yang juga memiliki pengaruh melemahkan yen di pasar.

Kelompok Tujuh (G7) negara terkaya di dunia — termasuk Jepang — mengeluarkan pernyataan untuk menenangkan pasar dengan menyatakan komitmen terhadap "nilai tukar ditentukan pasar".

Pelaku pasar finansial sudah menyaksikan adanya devaluasi mata uang di luar kebiasaan dalam beberapa waktu terakhir. Di antaranya adalah pelemahan kurs Yen terhadap nyaris seluruh mata uang utama dunia dan penguatan Euro versus Dollar. Yen telah melemah sejalan dengan popularitas Shinzo Abe dalam kancah politik Jepang.

Ia adalah sosok yang sejak lama menginginkan lahirnya kebijakan stimulus yang agresif demi kemajuan ekonomi negerinya. Abe benar-benar membuktikan pidato-pidato kampanyenya saat resmi menduduki jabatan perdana menteri. Rangkaian kebijakan anti-deflasi dan stagnasi sudah dicanangkan melalui penggelontoran uang negara dalam jumlah masif. Pemerintah bahkan ngotot meminta Bank of Japan untuk mengubah target inflasi menjadi 2%.

Lebih dari itu, program pembelian obligasi pemerintah dalam jumlah tidak terbatas telah membuat kurs Yen melemah sebanyak 20% terhadap Dollar sejak awal Oktober. Sementara untuk bulan ini, Yen sudah tercatat melemah sebanyak 9% versus Euro.

Tidak seperti perang konvensional yang mengokang senjata, perang mata uang internasional melibatkan sejumlah kebijakan domestik untuk menekan nilai tukar. Kekhawatiran ancaman perang mata uang dipicu oleh kebijakan Pemerintah Jepang yang melonggarkan kebijakan moneter dan menggelontorkan stimulus fiskal guna menekan yen. Yen yang lebih lemah dipercaya akan mampu meningkatkan daya saing ekspor, sehingga Jepang bisa keluar dari resesi dan deflasi.

Perang mata uang global menjadi isu hangat dalam pertemuan G-20 di Moskow, Rusia pada pekan ini. Forum G-20 berusaha menemukan kesepakatan menyikapi kebijakan ekspansif Jepang yang ingin menyeret turun nilai tukar yen, guna mengejar inflasi dan peningkatan ekspor.

 


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE