Menu

Jerome Powell: The Fed Akan Ekspansi Neraca Tapi Bukan Lewat QE

A Muttaqiena

Ekspansi neraca Fed akan melibatkan pembelian obligasi, tetapi Jerome Powell menegaskan bahwa kebijakan mendatang bukanlah Quantitative Easing (QE) biasa.

Pada pidatonya di sesi New York (8/Oktober), Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bahwa bank sentral AS tersebut bakal segera melakukan ekspansi neraca lagi. Dalam waktu dekat, Federal Reserve akan memaparkan bagaimana ekspansi neraca (balance sheet) itu dilakukan. Ekspansi neraca akan melibatkan program pembelian obligasi, tetapi Powell menegaskan bahwa kebijakan mendatang bukanlah Quantitative Easing (QE) yang biasanya diluncurkan dalam masa krisis ekonomi.

"Ini bukan QE. Dari perspektif manapun, ini bukan QE," kata Powell.

Menurut Powell, ekspansi neraca Federal Reserve dibutuhkan untuk menanggulangi masalah di pasar pinjaman semalam (overnight lending market), serta bukan untuk menggairahkan perekonomian. Ia dan rekan-rekannya masih menilai perekonomian AS tetap tangguh, walaupun semakin rentan guncangan yang diakibatkan oleh perlambatan ekonomi global dan masalah geopolitik.

Pada bulan September, aktivitas repo di overnight lending market sempat mengalami malafungsi karena kekurangan likuiditas setelah perusahaan-perusahaan melakukan pembayaran pajak dan Departemen Keuangan AS menyelesaikan lelang obligasi. Kekurangan likuiditas itu mengakibatkan suku bunga repo dan suku bunga pinjaman jangka pendek antarbank melonjak seketika.

Sejak insiden tersebut, Fed telah menjalankan operasi pasar temporer untuk menanggulangi masalah likuiditas. Melalui ekspansi neraca, Powell berharap Fed bisa melaksanakan operasi pasar yang bersifat lebih permanen guna memastikan sistem keuangan memiliki cadangan dana memadai dan mampu mengendalikan volatilitas pasar.

"Volatilitas ini bisa menghalangi implementasi kebijakan moneter yang efektif, dan kami berusaha menanggulanginya," ungkap Powell, "Sebenarnya, saya dan kolega saya akan segera mengumumkan kebijakan untuk menambah pasokan (dana) cadangan dari waktu ke waktu."

Ekspansi neraca bank sentral (pembelian sekuritas) acap kali dianggap sebagai bagian dari kebijakan moneter longgar, sama halnya dengan pemangkasan suku bunga. Namun, paparan Powell mengindikasikan minimnya relasi antara ekspansi neraca Fed mendatang dengan pelonggaran moneter biasa. Ia juga menegaskan bahwa pemangkasan suku bunga AS berikutnya akan tergantung pada data-data ekonomi.

Singkat kata, pidato Jerome Powell kali ini tak memberikan petunjuk konkrit mengenai arah kebijakan moneter mendatang. Indeks Dolar AS (DXY) melemah tipis sekitar 0.15 persen ke kisaran 98.97 hingga awal sesi Eropa hari ini (9/Oktober), tetapi belum mampu keluar dari kisaran candle yang dicetak dalam perdagangan kemarin. Pergerakan sideways kemungkinan berlanjut hingga muncul katalis yang lebih kuat dari meja perundingan dagang AS-China pada akhir pekan.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE