Menu

JOLTS Turun, Namun Dolar AS Tetap Kuat Disokong Isu Tarif Dagang

Nadia Sabila

Dolar AS tetap menguat meskipun rilis data JOLTS lebih rendah daripada ekspektasi. Pasalnya, isu tarif Trump saat ini lebih dominan, dan sedang menguntungkan Dolar AS.

Seputarforex.com - Menurut data yang diterbitkan Bureau of Labor Statistics Senin (11/Juni) malam ini, JOLTS Job Openings AS untuk bulan April 2019 turun dari 7.474 juta menjadi 7.449 juta. Angka tersebut juga tidak memenuhi ekspektasi kenaikan ke 7.500 juta.

Adapun kemerosotan dalam sektor pekerjaan profesional dan bisnis jasa sebanyak 172,000, menjadi penyebab dari penurunan JOLTS Job Openings AS kali ini. Meski demikian, para ekonom menganalisis bahwa pelemahan data tersebut bukanlah permasalahan serius. Sebab, perekrutan tenaga kerja dinilai masih tinggi meski pembukaan lapangan kerja turun tipis.

"JOLTS untuk bulan April mungkin memang bukan indikator yang paling berguna untuk menggambarkan kondisi pasar tenaga kerja saat ini," kata Daniel Silver, ekonom dari JP Morgan. "Namun, yang layak (dipertimbangkan) adalah bahwa data JOLTS menunjukkan kondisi data tenaga kerja secara umum yang masih cukup baik, setidaknya hingga bulan April," imbuh Silver.

 

Dolar AS Berusaha Bullish Di Tengah Isu Tarif Trump

Menyusul rilis data ekonomi tersebut, Indeks Dolar AS (DXY) sempat turun lalu bergerak flat. Namun, pergerakan Indeks Dolar AS secara umum masih menguat 0.24 persen ke 96.80 di time frame harian. Padahal, harga sempat menyentuh level rendah 96.46 di sesi perdagangan sebelumnya akibat isu Rate Cut The Fed.

Penggerak Dolar AS di awal pekan ini didominasi oleh isu geopolitik. Yang terbaru, AS dan Meksiko sepakat untuk menghindari tarif impor, terutama setelah Meksiko setuju memenuhi tuntutan Trump untuk membatasi imigran gelap agar tak masuk ke AS.

"Kabar bahwa tarif untuk Meksiko dapat dihindari, menjadi alasan utama Dolar AS memantul naik dengan apik semalam," kata Richard Franulovich, Kepala FX Strategy di Westpac Banking Corp sebagaimana dikutip dari Reuters.

Kendati demikian, perang dagang AS-China masih perlu diwaspadai. Dalam wawancaranya dengan CNBC malam ini, Presiden AS Donald Trump mengatakan akan tetap menaikkan tarif impor untuk barang China jika gagal mencapai kesepakatan dengan Presiden Xi Jinping dalam KTT G-20 di Osaka pada akhir bulan ini.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE