Menu

JP Morgan Kembangkan Quorum Blockchain Untuk Perdagangan

Yodik Prastya

JP Morgan dikabarkan tengah merancang suatu platform Blockchain, untuk mengembangkan perdagangan dengan tokenisasi asset.

Perusahaan perbankan investasi global JP Morgan sedang membangun Quorum, sebuah platform berbasis Blockchain Ethereum. Menurut ulasan Australia Financial Review yang diterbitkan pada 29 Oktober 2018, JP Morgan percaya bahwa platform Quorum dapat membuka peluang perdagangan baru dalam dekade berikutnya. Platform tersebut akan membantu mengaitkan berbagai asset termasuk emas batangan, mineral berharga, properti, dan sebagainya.

Quorum JP Morgan nantinya dapat juga disebut sebagai versi Enterprise dari Blockchain Ethereum, karena memungkinkan pembuatan Smart Contract dan aplikasi yang terdesentralisasi (D-App). Umar Farooq, pemimpin pengembangan Blockchain JP Morgan yang berbasis di New York, menyebutkan bahwa JP Morgan adalah satu-satunya perusahaan yang memiliki seluruh platform Blockchain Quorum secara resmi, mulai dari aplikasi hingga ke protokolnya.

Hal ini memungkinkan, sebab JP Morgan telah menggelontorkan investasi dalam besaran yang signifikan ke dalam teknologi Blockchain. Perusahaan ini percaya bahwa banyak peluang akan tercipta dari tokenisasi komoditas dan asset. Mengenai tokenisasi emas, prosesnya dimulai dengan "membungkus" sebuah emas batang dengan tanda elektronik khusus yang melacak emas dari tambang sampai ke konsumen. Tokenisasi emas membawa banyak manfaat, karena memungkinkan transparansi di seluruh rantai pasokan, juga membantu konsumen memahami dari mana emas berasal.

Meskipun penggunaan Quorum saat ini tampaknya lebih digunakan untuk memantau emas, fasilitas ini bisa juga dimanfaatkan untuk memantau asset berharga lainnya. Tokenisasi real estate contohnya, dapat memperkenalkan gagasan kepemilikan yang mampu mendukung pertumbuhan bisnis.

 

Dimon Mengakui Nilai Teknologi Blockchain

Jamie Dimon, Chief Executive Officer JP Morgan, pernah menyatakan bahwa Bitcoin adalah "penipuan". Akan tetapi, ia sudah mengaku telah keliru mengutarakan pernyataan tersebut. Berbicara tentang teknologi di balik Bitcoin, ia mengungkapkan bahwa "Blockchain itu nyata".

JP Morgan sendiri telah banyak terlibat dengan teknologi Blockchain. Selain Quorum, Australia Financial Review melaporkan bahwa JP Morgan juga menciptakan Interbank Information Network, yang memiliki lebih dari 100 bank pengguna teknologi Blockchain. Bank-bank tersebut merupakan anggota dari EEA (Enterprise Ethereum Alliance), yang bertanggung jawab untuk mengembangkan standar teknologi Ethereum. Menurut Umar Farooq, menjadi bagian dari Aliansi itu dapat membantu bank mendapatkan manfaat dari setiap peningkatan di Blockchain Ethereum. Ini juga memungkinkan JP Morgan untuk berinteraksi dengan jaringan Ethereum yang sedang berkembang.


Berita Kripto Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE