Menu

JP Morgan: Kenaikan Indeks Dolar AS Belum Berakhir

N Sabila

Meski Dolar AS melemah, analis di JP Morgan Asset Management memperingatkan bahwa penguatan Indeks Dolar di tahun ini belum berakhir.

Seputarforex.com - Dalam satu pekan terakhir, Dolar AS terus melemah terhadap mata uang-mata uang mayor, yang terkonfirmasi dari pergerakan Indeks Dolar (DXY) harian. Namun demikian, para analis di JP Morgan Asset Management memperingatkan bahwa ini belum menandakan akhir dari penguatan Indeks Dolar AS di tahun ini.


Bukan Akhir Dari Penguatan Indeks Dolar AS

Analis dari lembaga finansial raksasa global tersebut, Tai Hui, memaparkan bahwa sejak bulan Februari, indeks Dolar telah menguat sebanyak 6 persen dari low tahun ini. Hal itu terjadi berkat peningkatan ekonomi AS dan permintaan terhadap Dolar AS sebagai safe haven. Bahkan, tak menutup kemungkinan jika masih ada penguatan lanjutan Dolar di sisa tahun ini.

"Masih terlalu prematur untuk menyebut situasi ini sebagai akhir reli Dolar AS," kata Hui. "Indeks Dolar AS masih berada dalam kenaikan yang cepat dalam beberapa bulan terakhir akibat berkurangnya minat risiko, serta apiknya performa pertumbuhan ekonomi AS yang berpadu dengan performa ekuitas," papar Tai Hui.

 

Indeks Dolar Hanya Sedang Terkoreksi Faktor Teknikal

Dalam beberapa hari terakhir hingga Selasa (21/Agustus) malam ini, Indeks Dolar AS masih menurun. Akan tetapi, Hui memandang jika penurunan tersebut hanyalah sementara. Indeks Dolar AS hanya sedang kehabisan pemicu positif, mengingat penggerak terbaru lebih berasal dari Trump yang mengkritik kenaikan suku bunga The Fed dan menuduh China serta Eropa tentang dugaan manipulasi mata uang.

"Posisi-posisi spekulatif masih berada di level tertingginya sejak tahun 2017... Hal ini bukan implikasi dari sebuah koreksi yang besar, melainkan hanya faktor teknikal yang sedang menunjukkan terbatasnya ruang untuk apresiasi," tulis Hui yang dikutip oleh Bloomberg.

Kesimpulannya, JP Morgan Asset Management masih meyakini penguatan Indeks Dolar AS di sisa tahun ini. Alasan utamanya, eskalasi tensi perdagangan China dan AS masih bisa mendatangkan banyak permintaan terhadap mata uang Dolar AS.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE