Menu

JSKY: Pasca IPO Sky Energy Indonesia, Harga Saham Melonjak

A Muttaqiena

PT Sky Energy Indonesia Tbk yang resmi melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham JSKY hari ini, harga sahamnya melonjak 50 persen.

PT Sky Energy Indonesia Tbk resmi melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada hari Rabu ini (28/Maret). Emiten dengan kode saham JSKY ini menjadi emiten ke-569 di BEI. Harga saham emiten anyar langsung meroket begitu diluncurkan, meskipun tren IHSG masih tertekan.

 

 

IPO Sky Energy Indonesia

PT Sky Energy Indonesia tbk didirikan pada tahun 2008 dan bergerak di bidang usaha pembangkit listrik. JSKY membanggakan dirinya sebagai pendiri pabrik sel surya pertama di Indonesia. Dalam IPO, Sky Energy Indonesia menawarkan 203.26 juta saham (sekitar 20 persen modal disetor perseroan setelah IPO) dengan nilai nominal Rp100, sedangkan harga penawaran dipatok pada Rp400 per lembar saham.

Total dana yang diraup dari IPO Sky Energy Indonesia mencapai Rp81.30 miliar. Rencananya, dana tersebut bakal dipakai untuk menambah area produksi, membeli lahan, mesin, dan peralatan, sebagai bagian dari belanja modal.

Segera setelah debut, harga saham JSKY melonjak 50 persen ke Rp600 per lembar dan terkena ARA (Auto Rejection atas). Di sisi lain, IHSG telah merosot selama lima pekan beruntun sejak tanggal 19 Februari 2018. Saat berita ditulis, IHSG masih merosot lagi hingga 0.73 persen dalam perdagangan intraday ke 6,163.

 

Hanya Diborong Satu Broker

Bareksa mencatat bahwa kenaikan harga saham JSKY mencapai batas persentase tertinggi harian, meski tidak diiringi dengan volume transaksi yang besar. Menariknya lagi, kenaikan hanya ditopang oleh pembelian satu broker saja, yaitu Ciptadana Sekuritas. Sementara itu, ada enam broker yang melakukan aksi jual atas saham JSKY, dengan volume penjualan terbesar dicatat oleh Mirae Asset Sekuritas Indonesia.

IPO Sky Energy Indonesia merupakan go public keempat dalam tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia. Tiga perusahaan lain yang telah melancarkan debutnya di lantai bursa dalam triwulan pertama tahun ini adalah LCK Global Kedaton ( LCKM) di sektor Infrastruktur dan Borneo Olah Sarana Sukses ( BOSS) di sektor Pertambangan; serta PT Jaya Trishindo tbk (HELI) yang baru listing kemarin (27/Maret). Harga saham perusahaan jasa penyewaan helikopter tersebut juga melonjak pada perdagangan hari pertama, bahkan mencapai kenaikan 70% dari harga penawaran perdana Rp110 ke Rp187 per lembar.


Berita Saham Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE