Menu

Kabar Buruk Dari Eropa Bayangi Harga Minyak

Pandawa

Rencana sejumlah negara Eropa untuk memperpanjang lockdown telah meredupkan prospek permintaan minyak dalam beberapa waktu ke depan.

Seputarforex - Harga minyak sedang berjuang mendapatkan kembali momentum bullish setelah turun tajam gegara wacana lockdown Eropa babak baru. Pada saat berita ini diturunkan, minyak Brent berada di kisaran $64.51 per barel, melemah 0.54 persen secara harian. Sementara itu, minyak WTI (West Texas Intermediate) diperdagangkan di kisaran $60.90 per barel.

Harga minyak anjlok setelah Angela Merkel memutuskan untuk memperketat pembatasan sosial. Kebijakan ini merupakan langkah mundur dari pelonggaran yang mulai diberlakukan baru-baru ini. Pasalnya, tingkat infeksi di Jerman naik menjadi di atas 100 per 100,000 penduduk. Untuk mengatasi kondisi tersebut, lockdown Jerman akan diterapkan hingga 18 April dengan intensitas yang bervariasi tergantung wilayah.

Kondisi tidak jauh berbeda juga dialami oleh Polandia yang mengalami kenaikan kasus Corona hingga tiga kali lipat. Sementara itu, Italia bersiap untuk melakukan lockdown nasional pada perayaan Paskah 3-5 April mendatang.

Fawad Razaqzada, analis ThinkMarkets London mengatakan bahwa minyak telah pulih dari basis terendah yang belum pernah terjadi sebelumnya ketika harga WTI turun di bawah $40 per barel tahun lalu. Kemudian, pemotongan produksi minyak OPEC dan optimisme kebangkitan ekonomi tahun 2021 berhasil mendorong harga minyak di atas level $70 per barel.

Namun, Razaqzada juga mencermati jika harga minyak saat ini mendapat hambatan besar untuk bisa kembali di atas level $70. Meredupnya prospek permintaan dari Eropa dan ekspektasi kenaikan pasokan minyak mentah AS menjadi sentimen negarif yang membebani harga minyak.

"Secara keseluruhan, saya tidak melihat harga minyak dapat naik lebih jauh dan saya pikir Brent akan berjuang bertahan di kisaran $70 per barel, sedangan minyak WTI akan mencapai harga rata rata $60 per barel tahun iniā€¦ Untuk saat ini, saya pikir momentum penurunan mungkin sudah dimulai setelah aksi sell-off pada minggu lalu," kata Razaqzada.


Berita Minyak Lainnya
Diana

Ya ampun, EU masih lockdown toh? Padahal vaksin sudah mulai disebar.





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE