Menu

Kabar Terbaru Dari Rusia Menguatkan Harga Minyak

M Septian

Hari ini, harga minyak menguat setelah Rusia menyatakan sedang bersiap untuk bertemu dengan produsen lain membahas situasi pasar minyak dunia. Jumlah sumur minyak AS yang beroperasi berkurang, menandai penurunan lima pekan berturut-turut.

Pada pembukaan pasar pekan ini (05/10), harga minyak menguat setelah Rusia menyatakan sedang bersiap untuk bertemu dengan produsen lain dalam membahas situasi pasar minyak dunia. Sementara dalam laporan Jumat pekan kemarin, jumlah sumur minyak AS yang beroperasi berkurang, menandai penurunan lima pekan berturut-turut.

Kontrak berjangka minyak Brent naik 17 sen menjadi 48.30 Dolar AS per barel setelah diperdagangkan meningkat 44 sen atau hampir 1 persen Jumat lalu. Sementara di bursa NYMEX minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) juga terkerek 12 sen ke USD 45.66 per barel sehabis mencatatkan kenaikan 80 sen atau sekitar 1.8 persen saat penutupan pekan lalu.

Perusahaan-perusahaan energi di Amerika Serikat mengurangi 26 sumur minyak yang beroperasi dalam laporan terbarunya pekan lalu, merupakan penurunan terbesar sejak bulan April tahun ini yang menandai rendahnya harga minyak saat ini mendorong para pengebor memangkas produksi minyaknya. Menurut riset Baker Hughes, total jumlah sumur yang beroprasi di AS berjumlah 614, terendah sejak Agustus 2010.

Kepala International Energy Agency, Fatih Birol mengatakan bahwa investasi minyak global pada tahun ini sedang berada pada jalur penyusutan 20 persen, yang menjadi tanda penurunan terbesar dalam sejarahnya sebagai akibat dari pengurangan harga minyak menjadi separuhnya yang memukul pendapatan bersih perusahaan-perusahaan energi.

 

Rusia Menyambut Baik Pertemuan Dengan Negara Penghasil Minyak

Menteri Energi Rusia Sabtu lalu, mengabarkan mereka tengah bersiap untuk menyambut pertemuan dengan negara-negara anggota OPEC maupun non-OPEC dalam rangka membicarakan pasar minyak dunia jika rapat tersebut diadakan. Dalam pernyataan terpisahnya beliau menyatakan pertemuan antara Rusia dengan Saudi Arabia secara resmi dijadwalkan pada akhir Oktober nanti.

Meskipun demikian, Saudi Arabia terus melanjutkan investasinya dalam industri minyak dan gas serta energi terbarukan dari matahari walaupun dalam kondisi penurunan harga minyak saat ini, menurut kutipan dari kementerian minyak kerajaan Jumat lalu seperti dilinsir CNBC.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE