Menu

Katalis Berimbang, Harga Emas Stabil Di Level Tinggi

Nadia Sabila

Meskipun negosiasi perdagangan AS-China mulai mengarah ke titik terang, tensi di Timur tengah dan perlambatan ekonomi Eropa masih mendukung harga emas stabil di level tinggi.

Seputarforex.com - Harga emas stabil di dekat level tinggi dua pekan, didukung oleh ketidakpastian ketegangan geopolitik dan data ekonomi Eropa yang dilaporkan mengecewakan. Namun, optimisme kesepakatan dagang AS-China membatasi kenaikan harga emas.

Pada hari Selasa (24/September) malam ini, harga emas spot hampir tidak berubah dari posisi $1,521.60 per ounce pada pukul 14:54 GMT, setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak 6 September di $1,526.80. Sementara itu, harga emas futures di bursa Comex tergelincir 0.2 persen ke $1,529.15.

Grafik XAU/USD berikut ini menunjukkan bahwa harga emas diperdagangkan pada posisi 1,525.62, lebih tinggi 0.24 persen dari level Open harian. Secara umum, pergerakan emas konsisten mencetak pergerakan bullish selama tiga hari terakhir.

Optimisme akan tercapainya kesepakatan AS-China menjadi faktor yang membatasi kenaikan harga emas saat ini. Kabar terbaru melaporkan bahwa Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, telah mengklarifikasi pihaknya dan perwakilan China akan kembali bertatap muka dua pekan lagi. (Baca juga: Menkeu AS: Pembicaraan Dagang Tingkat Tinggi AS-China 2 Minggu Lagi)

Namun demikian, faktor yang mendukung kenaikan emas juga tidak sedikit. Tensi geopolitik di Timur Tengah dan perlambatan ekonomi Eropa, menjadi dua isu utama yang membuat para investor masih merasa perlu untuk membeli emas.

"Kita sedang berada di hari minat risiko, dimana kita melihat bahwa kekhawatiran soal perang dagang mulai mereda," kata Chris Gaffney, analis dari TIAA Bank.

"Walaupun tensi perang dagang sudah mengendur akhir-akhir ini, kita masih punya tensi geopolitik; pertanyaan-pertanyaan tentang (perlambatan) ekonomi Eropa, dan ketegangan di Timur Tengah. Jadi, permintaan terhadap safe haven saat ini merupakan apa yang mendukung harga logam mulia," tutup Gaffney.

Senada, Edward Moya dari OANDA juga mengatakan bahwa perkembangan positif yang signifikan terhadap perang dagang akan menjadi penghambat bullish emas sementara. Akan tetapi, banyaknya risiko-risiko geopoltik, besarnya yielding debt negatif, dan tekanan yang menjerat kurva yield obligasi AS akan mendukung harga emas.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE