Menu

Kebijakan ECB Berubah Dovish, Euro Jatuh

Nadia Sabila

ECB memangkas Forecast pertumbuhan Zona Euro tahun ini dari 1.7 persen menjadi 1.1 persen, memundurkan timing kenaikan suku bunga, dan meluncurkan stimulus baru TLTRO.

Seputarforex.com - European Central Bank (ECB) berbalik mundur dari rencana pengetatan kebijakan moneternya. Dalam pengumuman kebijakan Kamis (07/Maret) malam ini, bank sentral Eropa tersebut malah berencana meluncurkan program stimulus baru, dan memundurkan waktu pelaksanaan (timing) kenaikan suku bunga pertama pasca krisis 2008.

"Sebuah rangkaian baru atas Targeted Longer-Term Refinancing Operations (TLTRO-III) akan diluncurkan, yakni mulai bulan September 2019 dan berakhir pada Maret 2021, masing-masing dengan tempo dua tahun," tulis ECB dalam pernyataan kebijakan moneter malam ini.

TLTRO adalah pinjaman berbunga rendah yang disediakan oleh ECB untuk bank-bank komersil di Zona Euro. Tujuannya adalah agar para pemberi pinjaman mampu menyediakan kondisi kredit yang lebih baik bagi nasabahnya, sehingga dapat menstimulus ekonomi riil. (Baca juga: Apa Itu TLTRO Dan Bagaimana Dampaknya Terhadap Euro?)

Di samping itu, ECB juga memangkas Forecast pertumbuhannya tahun ini menjadi 1.1 persen, lebih rendah daripada 1.7 persen yang diproyeksikan pada bulan Desember 2018 lalu. Sementara level suku bunga deposit dan marginal lending ECB tak diubah, masing-masing di -0.40 persen dan 0-0.25.

 

Risiko Eksternal Dan Ketidakpastian

Penyusunan kebijakan moneter ECB bulan ini didapat dari hasil pertimbangan atas perlambatan pertumbuhan yang terjadi sejak akhir 2018, serta risiko-risiko eksternal Zona Euro.

"Hadirnya ketidakpastian yang berkaitan dengan faktor-faktor geopolitik, (antara lain) ancaman proteksionisme dan rentannya pasar negara berkembang, tampaknya meninggalkan bekas pada sentimen ekonomi," kata Draghi dalam konferensi pers pasca rilis kebijakan moneter.

"Kita tengah berada dalam periode pelemahan yang berkelanjutan dan ketidakpastian yang menjalar (ke berbagai sektor)," kata Draghi lagi.

 

Euro Anjlok

Kebijakan ECB yang bersentimen dovish tersebut menjadi pukulan telak bagi Euro. Di time frame harian, EUR/USD jatuh 0.64 persen ke 1.1234, mendekati level rendah yang tersentuh pada pertengahan November 2018.

Menurut Thu lan Nguyen, analis mata uang di Commerzbank, masih ada harapan untuk ECB mempertahankan pandangan hawkish-nya sebelum pengumuman malam ini digelar. Namun karena yang terjadi justru sebaliknya, Euro pun melemah dan berisiko menurun lebih jauh.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE