Menu

Kebijakan FOMC Juni 2014, Dolar AS Kecewa

SFN

Hari Kamis ini (19/06) pejabat The Fed merilis perkiraan yang menunjukkan bahwa mulai tahun depan tingkat suku nol bunga akan naik lebih cepat dari perkiraan. Peningkatan pertumbuhan, inflasi, dan perkiraan mengenai tenaga kerja, dan terutama masalah kenaikan suku bunga acuan, diharapkan menjadi lebih jelas pasca FOMC.

Laporan-laporan ekonomi yang dirilis pada pekan ini jelas memerahkan Dolar AS. Dengan tingkat inflasi AS yang makin prima, pelaku pasar pun mengekspektasikan Janet Yellen dan rekan-rekannya untuk memberikan petunjuk yang lebih jelas dalam hal bias ekonomi mereka. Peningkatan pertumbuhan, inflasi, dan perkiraan mengenai tenaga kerja, dan terutama masalah kenaikan suku bunga acuan, diharapkan menjadi lebih jelas pasca FOMC.



Rencana Kenaikan Suku Bunga Acuan

Hari Kamis ini (19/06) pejabat The Fed merilis perkiraan yang menunjukkan bahwa mulai tahun depan tingkat suku nol bunga akan naik lebih cepat dari perkiraan. Akan tetapi, saat dikonfirmasikan, Yellen menyatakan bahwa suku bunga akan tetap nol hingga beberapa waktu walaupun program tapering telah berakhir. Alasannya, bergantung pada progres perekonomian. Pun, waktu pelaksanaannya juga tidak dapat dirumuskan secara teknis.

Tapering Berlanjut

Program pemotongan stimulus sebanyak $10 miliar juga kembali dilanjutkan. Saat ini, dana untuk pembelian obligasi tinggal $35 miliar, dari sebelumnya $45 miliar. Pemotongan stimulus pada bulan Juni 2014 ini merupakan yang kelima kalinya sejak Desember 2013. Diharapkan, program pembelian obligasi tersebut dapat diselesaikan di akhir tahun 2014. Kendati demikian, Yellen menekankan bahwa skema tersebut bukanlah rancangan pasti. Sifatnya fleksibel, dalam arti bisa diubah jika dibutuhkan.

Prediksi Pertumbuhan AS Diturunkan

Selain itu, The Fed juga memotong prediksi pertumbuhan AS tahun 2014 akibat kemungkinan bahwa cuaca dingin ekstrim akan kembali melanda. Bank Sentral Amerika Serikat tersebut kini memasang prediksi pertumbuhan tahun 2014 di kisaran 2.1% dan 2.3%, lebih rendah dari perkiraan yang sempat ditetapkan pada bulan Maret, yakni di kisaran 2.8% hingga 3%. Meski begitu, The Fed tetap memiliki outlook yang optimis untuk dua tahun ke depan dan proyeksinya, pengangguran akan terus menurun.

Dolar AS Anjlok

Dengan berakhirnya FOMC periode ini, Dolar pun harus rela melemah terhadap mata uang-mata uang mayor lainnya. Pasca pernyataan Yellen pada pers, EUR/USD melonjak hingga ke 1.3585, GBP/USD memuncaki angka 1.6988, dan USD/JPY tersungkur ke 101.96. Kenaikan emas, minyak, dan harga olahan susu juga ikut mendukung dolar komoditas terhadap Dolar AS. AUD/USD menjauhi kisaran ketatnya di 0.9338 dan NZD/USD meroket ke 0.8726.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE