Menu

Kebijakan Produksi OPEC Tak Berubah, Harga Minyak Melambung

Pandawa

OPEC memutuskan untuk mempertahankan kebijakan produksi bulan Juli tanpa adanya peningkatan output dalam waktu dekat. Harga minyak pun melambung hingga menembus level tertinggi 3 tahun.

Seputarforex - Harga minyak mentah menguat signifikan setelah OPEC dikabarkan tetap berpegang teguh pada kebijakan produksinya. Harga minyak Brent melonjak 2.63 persen menanggapi kabar tersebut dan kini berada di kisaran $82.46 per barel atau menguat 0.17 persen secara harian. Sementara itu, minyak WTI diperdagangkan di kisaran $78.03 pada sesi perdagangan hari Selasa (05/Oktober) pagi setelah reli hingga 2.45 persen.

Pertemuan OPEC bersama mitra kemarin menghasilkan keputusan untuk tetap mempertahankan kebijakan produksi yang dicapai pada bulan Juli, yakni untuk meningkatkan output sebesar 400 ribu bph per bulan hingga April 2022.

Menurut sumber terpercaya Reuters sesaat sebelum pertemuan, kekhawatiran terhadap potensi gelombang COVID-19 membuat OPEC+ tidak mau mengambil langkah besar dalam hal kebijakan produksi.

"Kami akan memantau situasi karena seperti yang kami tahu bahwa permintaan biasanya turun pada kuartal keempat," kata wakil PM Rusia, Alexander Novak, seusai pertemuan online petinggi OPEC kemarin. Novak menambahkan bahwa pasar minyak saat ini sudah seimbang sehingga tidak perlu adanya peningkatan output.

Keputusan OPEC+ ini mendorong harga minyak ke level tertinggi 3 tahun, mengingat pasokan minyak saat ini sedang ketat sementara permintaan global terus meningkat.

Secara teknikal, harga minyak telah membukukan kenaikan lebih dari 50 persen pada tahun 2021 karena solidnya permintaan dan pemulihan aktivitas ekonomi. Namun, kenaikan harga yang cukup signifikan baru-baru ini memantik munculnya kekhawatiran terhadap tekanan inflasi yang justru dapat membebani pemulihan ekonomi. Itulah mengapa, OPEC+ telah mendapat tekanan dari negara konsumen minyak utama seperti Amerika Serikat dan India untuk menambah output harian saat harga minyak menembus $50 per barel.

"Menurut kami, hasil pertemuan OPEC+ kemarin tidak mengejutkan. Namun karena harga telah melonjak di atas $80 per barel, ini yang membuat konsumen merasa tidak nyaman dan produsen merasa senang namun cenderung berhati-hati," kata konsultan Rystad Energy.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE